Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
22 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
22 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
21 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
21 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
18 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
6
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
21 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Masih Kuasai Rumah Dinas dan Ruang Kerja Ketua MPR, Zulkifli Hasan Dianggap Tak Beretika

Masih Kuasai Rumah Dinas dan Ruang Kerja Ketua MPR, Zulkifli Hasan Dianggap Tak Beretika
Kamis, 02 Januari 2020 12:43 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Mantan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) dikabarkan masih menggunakan fasilitas sebagai Ketua MPR. Padahal, kursi Ketua MPR saat ini, dijabat oleh Bambang Soesatyo (Bamsoet).

Rumah Dinas, Ruangan kerja disebut sebagai fasilitas Ketua MPR yang masih digunakan oleh Zulhas, padahal politisi PAN itu tak lagi menjabat Ketua di MPR.

"Sementara Bamsoet yang ketua MPR sekarang malah terpaksa pakai rumah Dinas Ketua DPR, dan Puan pakai rumah dinas Menteri," kata sumber tersebut pada wartawan, Rabu (1/1/2020).

Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan, "itulah fakta yang terjadi. Zulhasan tidak memiliki itikad yang baik untuk mengembalikan fasilitas negara. Dan juga tidak memberi contoh yang baik pada masyarakat,".

"Seharusnya ketika sudah dilantik di posisinya yang baru, atau menduduki jabatan yang baru. Di hari itu pula dia harusnya mengembalikan fasilitas yang selama ini diberikan dan beralih menggunakan fasilitas (baru, red) yang sesuai dengan haknya," kata Ujang pada wartawan, Rabu (1/1/2019).

Secara etik, Ujang berpandangan, pemanfaatan fasilitas jabatan yang tak sesuai itu, telah melanggar kepatutan.

"Saat ini kita memang sedang dipertontonkan dengan miskinnya keteladanan dari para elit," tandas Ujang.

Elit, Ia menungkasi, "berbuat seenaknya dan tak memberi suri tauladan yang baik pada rakyat,".***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/