Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
22 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
2
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
23 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
13 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
12 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
12 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Haris Azhar: Penyerang Novel Baswedan dengan Penyerang Almarhum Munir Ada Kemiripan

Haris Azhar: Penyerang Novel Baswedan dengan Penyerang Almarhum Munir Ada Kemiripan
Senin, 30 Desember 2019 11:40 WIB

JAKARTA - Pegiat Hak Asasi Manusia, Haris Azhar, melihat ada kemiripan motif pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan dan Munir Said Talib. Haris mengatakan pelaku dalam kedua perkara ini sama-sama menuding korbannya sebagai pengkhianat.

"Kasus pembunuhan Munir juga begitu, di dakwaan menyebut Munir sebagai pengkhianat negara," kata Haris Azhar.

Anggota tim advokasi Novel Baswedan ini menuturkan alasan korban adalah pengkhianat negara biasa digunakan pelaku yang ingin pasang badan menutupi aktor intelektual dibalik peristiwa.

Dia mengatakan dalih ini biasa terjadi dalam kasus kejahatan yang dilakukan oleh aktor negara. "Saya pribadi meragukan dua orang ini adalah bagian dari kejahatan terhadap Novel atau KPK, itu motif yang biasa diutarakan kalau negara melakukan kejahatan terhadap warganya," kata dia.

Mantan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) ini meminta polisi mendalami motif pelaku penyerangan. Dia meminta aktor intelektual di balik serangan Novel juga diungkap.

Menurut investigasi koalisi masyarakat sipil, kata dia, ditemukan indikasi bahwa teror Novel masih berkaitan dengan teror lainnya kepada pegawai KPK.

"Aneh sekali kalau ini motif pribadi," kata dia.

Sebelumnya, kata-kata pengkhianat diutarakan oleh salah satu polisi terduga penyerang Novel Baswedan saat digelandang dari Polda Metro Jaya ke Bareskrim Polri, Sabtu, 28 Desember 2019. Saat digelandang ke mobil tahanan, salah satu pelaku berinisal RB itu mengatakan Novel adalah pengkhianat. "Tolong dicatat, saya enggak suka sama Novel karena dia pengkhianat," ujar RB dengan nada tinggi.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Gelora.co
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/