Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
24 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
2
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
3
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
4
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
5
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
19 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
6
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kepala BMKG: Bencana Longsor dan Banjir Bandang Masih Mungkin Terjadi Lagi di Sumbar

Kepala BMKG: Bencana Longsor dan Banjir Bandang Masih Mungkin Terjadi Lagi di Sumbar
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat menjawab pertanyaan wartawan, Senin (23/12/2019). (foto: TribunPadang.com/Rizka Desri Yusfita)
Senin, 23 Desember 2019 21:24 WIB
PADANG- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, cuaca ekstrem masih membayangi sebagian besar wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Hujan lebat berpotensi turun di Sumbar selama masa libur akhir tahun.
 

"Saat ini puncak musim hujan untuk wilayah Sumbar," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada wartawan, Senin (23/12/2019) seperti dilansir laman TribunPadang.com.

Diungkapkannya, intensitas hujan tinggi terjadi ketika bencana di Solok Selatan, yakni mencapai 100 mm dalam waktu satu hari. Hal serupa masih berpotensi terjadi hingga satu minggu ke depan atau akhir tahun.

"Potensi longsor, banjir, dan banjir bandang masih mungkin terjadi. Oleh karena itu perlu kewaspadaan masyarakat," harap Dwikorita Karnawati.

Lebih lanjut dia menerangkan, banjir badang itu biasanya memiliki tanda-tanda. Tidak harus ada hujan di daerah banjir bandang. Hujan justru terjadi di hulu atau atas gunung.

Dia mengingatkan, kalau melihat awan di atas gunung gelap berarti sudah akan turun hujan. Masyarakat yang berada di bawah gunung harus wapada, jangan berada di dekat sungai. "Harus menjauh dari sungai," saran dia.

Menurutnya, semakin dekat banjir bandang, jika air sungai tiba-tiba menjadi keruh. Maka pihaknya mengimbau, bagi masyarakat yang sedang berenang, segera menyingkir.

"Banjir bandang itu dengan cepat terjadi, menyapu dan membawa kayu-kayu serta bongkahan," ujarnya.

Sementara pada Januari, BMKG memprakirakan curah hujan mencapai 200 hingga 300 mm dalam satu bulan, artinya curah hujan masih tinggi. Bahkan Maret meningkat lagi mencapai 400 mm dalam satu bulan.

"Mulai hari ini (Senin, 23/12/2019), hingga akhir Maret harus waspada potensi bencana hidrometeorologi dengan cara menghindar apabila ada potensi banjir bandang," imbuh Dwikorita Karnawati. (tpc)

 

Editor:arie rh
Sumber:tribunpadang.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Lingkungan, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/