Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
20 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
2
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
11 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
8 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
8 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
5
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
8 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Soal Isu Jual Hanura Rp 200 Miliar ke OSO, Wiranto: Demi Allah Tak Benar Itu

Soal Isu Jual Hanura Rp 200 Miliar ke OSO, Wiranto: Demi Allah Tak Benar Itu
Rabu, 18 Desember 2019 18:42 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pendiri partai Hanura Wiranto menyatakan mundur dari partainya sebagai Ketua Dewan Pembina. Selain menyatakan mundur, Wiranto juga mengungkapkan deretan kekecewaannya kepada Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO).

Selain itu, Wiranto juga membantah adanya isu bahwa ia menjual Partai Hanura ke OSO sebesar Rp 200 miliar saat menyerahkan jabatan ketum.

"Saat saya menyerahkan jabatan ketum dari saya ke Pak OSO timbul isu. Oh, Pak Wiranto ini jual partai, dapat Rp 200 miliar. Ini demi Allah saya tidak dapat duit apa pun dari Pak OSO. Bahkan saya larang minta uang dari Pak OSO," kata Wiranto saat konferensi pers di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2019).

Wiranto kemudian menyoroti betapa hancurnya Hanura ketika dipimpin oleh OSO. Dan terbukti, sempat muncul konflik kepengurusan Hanura. Saat itu, muncul kubu OSO dan kubu Sarifuddin Sudding.

"Saya tidak campur tangan dari yang berkonflik. Tapi, di publik saya berseteru dengan Pak OSO. Diskenariokan seperti itu. Saya tidak banyak bicara karena tugas saya menjadi Menkopolhukam dan menyelesaikan masalah nasional," jelas Wiranto.

Wiranto bersyukur karena akhirnya konflik bisa diredam dan Hanura kemudian ikut pemilu. Namun, setelah Hanura ikut pemilu dan tidak lolos ke Senayan, ia heran karena kembali dituding sebagai penyebab anjloknya prestasi partai. "Tidak pernah ada perasaan ingin menghancurkan partai," tutur Wiranto.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/