Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
20 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
20 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
20 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
20 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
16 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
6
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
20 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sisa Tubuh Diduga Buruh Migran Indonesia Ditemukan di Dalam Perut Buaya

Sisa Tubuh Diduga Buruh Migran Indonesia Ditemukan di Dalam Perut Buaya
Foto: the star
Minggu, 08 Desember 2019 12:28 WIB
MALAYSIA - Seekor buaya berukuran panjang 4.2m ditembak mati di sungai yang mengalir melalui perkebunan di distrik Ulu Suai, Sarawak Utara.

Tim aksi satwa liar Sarawak Forestry Corporation (SFC) memburu reptil dengan bantuan polisi dan penduduk desa.

Tulang manusia dan sisa-sisa pakaian ditemukan di dalam perut buaya setelah diangkut keluar dari sungai Jumat malam (7 Desember).

Kepala eksekutif SFC Zolkipli Mohamad Aton, sebagaimana dikutip GoNews.co dari thestar.com.my pada Minggu (8/12/2019) mengatakan, tulang dan pakaian diyakini milik seorang pekerja perkebunan Indonesia Abdul Situju, 33, yang hilang saat mengumpulkan sayuran di sepanjang tepi sungai.

Perburuan dimulai pada 29 November setelah penemuan jenazah manusia di tepi sungai yang mengalir melalui perkebunan yang terletak di antara Miri dan Bintulu.

Bagian dari sisa-sisa yang tampak seperti tangan dan batang ditemukan di sekitarnya.

Zolkipli mengatakan polisi memanggil SFC untuk melacak buaya setelah pekerja perkebunan mengatakan mereka melihat buaya besar mengintai di daerah rawa.

Zolkipli, dalam sebuah pernyataan pers, berterima kasih kepada polisi dan penduduk desa setempat atas bantuan mereka dalam menangkap reptil pembunuh.

Dia mengingatkan publik untuk memperingatkan pihak berwenang atau menelepon hotline SFC ketika menemukan makhluk berbahaya dan tidak mencoba dan menangani mereka sendiri.

"Buaya sangat berbahaya, jadi yang terbaik adalah mengingatkan kita jika ada penampakan," katanya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/