Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
20 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
20 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
19 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
19 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
19 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
16 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum

Gaji Belum Juga Turun, Buruh PT Palma Satu Riau Kembali Geruduk KPK

Gaji Belum Juga Turun, Buruh PT Palma Satu Riau Kembali Geruduk KPK
Rabu, 04 Desember 2019 22:42 WIB
JAKARTA - Ratusan karyawan kebun kelapa sawit PT Palma Satu Riau kembali menyambangi gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/12).

Mereka kembali berunjuk rasa menuntut KPK tidak tebang pilih dalam melakukan upaya penegakan hukum.

Dalam aksi yang keenam kalinya ini, unjuk rasa dibalut dengan aksi teatrikal yang menggambarkan keadaan dan tuntutan dari karyawan.

Terlihat seseorang menutupi wajahnya dengan topeng bergambar salah satu pimpinan KPK. Di depannya, berdiri empat orang yang membawa benda seperti tongkat dengan tangan terikat.

Sementara itu, tampak empat orang berorasi secara bergantian di atas mobil bak terbuka. Massa juga menuntut agar KPK segera membuka pemblokiran rekening PT Palma Satu.

Koordinator aksi, Antoni Lawolo mengatakan, ribuan karyawan terancam terkena PHK karena perusahaan tidak bisa membayar gaji akibat pemblokiran rekening.

"Ini bukan kebencian, ini datang dari hati kami. Semoga bapak mempertimbangkan apa yang kami sampaikan. Kami meminta keadilan dan KPK tidak tebang pilih dalam penegakan hukum," kata Antoni dalam orasinya di lokasi.

KPK selaku lembaga penegakan hukum yang independen dituntut tidak boleh tebang pilih dalam upaya penegakan hukum.

"Apalagi jika disusupi dengan kepentingan," tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.id
Kategori:Umum, Peristiwa, Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/