Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
China Juara dan Indonesia Runner Up Piala Thomas 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
China Juara dan Indonesia Runner Up Piala Thomas 2024
2
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
4 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
4 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
3 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
3 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
6
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
4 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Alhamdulillah... Setelah Diguyur Hujan, Kualitas Udara di Sumbar Kembali Membaik

Alhamdulillah... Setelah Diguyur Hujan, Kualitas Udara di Sumbar Kembali Membaik
Kualitas udara membaik setelah hujan turun merata hampir di seluruh wilayah Sumbar dalam 24 jam terakhir. (foto: kompas.com/perdana putra)
Jum'at, 18 Oktober 2019 10:56 WIB
PADANG - Hujan yang hampir merata di seluruh Sumatera Barat (Sumbar), membuat kualitas udara yang sempat masuk level Tidak Sehat, sekarang sudah berada di Level Baik.

Kendati demikian, terjadinya hujan di wilayah Sumbar, belum menghilangkan sumber asapnya seperti di Jambi dan Sumatera Selatan.

"Berdasarkan citra GSMaP terpantau telah terjadi hujan hampir di seluruh Sumbar dalam 24 jam terakhir," kata Kepala Stasiun Pemantau Global Atmosfer (GAW) Bukit Koto Tabang, Agam, Sumatera Barat, Wan Dayantolis, yang dilansir Kompas.com, Jumat (18/10/2019).

Wan menuturkan, terpantau parameter partikel debu PM 10 berada di level baik berkisar 5-20 ug/m3 sehingga kualitas udara tidak membahayakan kesehatan.
Adapun estimasi AOD model menunjukkan hampir di seluruh Sumbar nilainya kecil dari 0.5, kecuali sebagian kecil di wilayah selatan berkisar 0.5 -1.

"Artinya keberadaan partikulat padat seperti debu dan hasil pembakaran telah jauh berkurang dibanding beberapa hari sebelumnya," kata Wan.

Berdasarkan analisis citra satelit Himawari oleh BMKG hari ini pukul 08.00 WIB menunjukkan tidak ada sebaran asap yang masuk ke wilayah Sumbar.

Kendati demikian, menurut Wan, hotspot masih terpantau masif di wilayah Jambi. Keberadaan hotspot tersebut masih berpotensi menyebarkan asap ke wilayah Sumbar, khususnya bagian selatan, di mana angin masih berhembus dari arah timur-tenggara Sumbar.

"Potensi asap kiriman masuk Sumbar masih besar karena hotspot masih ada di daerah tetangga," ungkap Wan. (kpc)

Editor:arie rh
Sumber:kompas.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Lingkungan, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/