Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Sepakbola
17 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
2
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Sepakbola
17 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Sumatera Barat
14 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
Olahraga
18 jam yang lalu
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
5
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
17 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
6
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Setelah Ditunda, Nasib RKUHP di Tangan DPR Mendatang

Setelah Ditunda, Nasib RKUHP di Tangan DPR Mendatang
Ketua DPP PAN, Yandri Susanto. (Dzul/GoNews.co)
Jum'at, 27 September 2019 14:27 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - RKUHP yang sedianya sudah disepakati oleh DPR dan Pemerintah urung disahkan, beriringan dengan munculnya desakan dan berbagai aksi demontrasi menolak ada rancangan KUHP baru itu.

Menanggapi hal itu, Politisi PAN, Yandri Susanto, menilai bahwa nasib RKUHP setelah penundaan itu, akan berada di pundak anggota DPR yang baru yakni DPR periode 2019-2024.

"DPR yang akan datang wajib hukumnya untuk membahas. Kalau DPR yang sekarang tidak mungkin, kan (masa jabatannya, red) tinggal beberapa hari," kata Yandri sebelum memasuki ruang Sidang Akhir Masa Jabatan MPR, di Nusantara I, Senayan, Jakarta, Jumat (27/09/2019).

Dalam kesempatan itu, Yandi juga menanggapi soal rencana Presiden Jokowi yang akan menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang(Perppu) mengenai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menyusul banyaknya penolakan terhadap UU KPK hasil revisi, yang belum lama disahkan DPR.

Menurut Yandri, hal itu merupakan hak dari presiden, baik isi maupun timingnya.

Sidang Paripurna MPR Akhir Masa Jabatan Periode 2014-2019 sendiri, selain akan berisi laporan pertanggugjawaban kewenangan dan kinerja MPR, juga dijadwalkan akan mengesahkan Tata Terbib MPR terkait Pimpinan MPR dan rekomendasi MPR masa ini kepada MPR masa mendatang, periode (2019-2024).

"Mengesahkan, yang pertama, Tartib MPR, pimpinan dari 8 jadi 10. Yang kedua, rekomendasi perlunya TAP MPR mengenai pentingnya Indonesia mempunyai model GBHN," kata Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Zulkifli Hasan sebelum memasuki ruang sidang.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/