Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
23 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
2
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
24 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
23 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
24 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
23 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Avila Bahar dan Putera Adam bersama HMRT Juara di Round 1 Malaysia Series
Olahraga
19 jam yang lalu
Avila Bahar dan Putera Adam bersama HMRT Juara di Round 1 Malaysia Series
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pasca Korban Tewas di Deiyai, Rusuh Papua Bukan Lagi soal GSB

Pasca Korban Tewas di Deiyai, Rusuh Papua Bukan Lagi soal GSB
Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari (tengah). (Foto: Twitter)
Kamis, 29 Agustus 2019 11:40 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari mengaku prihatin dan mengutuk tindakan gerakan separatis bersenjata (GSB) yang menunggangi aksi massa di Deiyai, Papua telah menelan korban nyawa. Rusuh Papua, bukan lagi soal Gerakan Separatis Bersenjata (GSB).

“Ini bukan lagi soal kelompok kriminal, ini menciderai kedaulatan NKRI, setiap jengkal tanah Republik ini harus aman dari setiap rongrongan kelompok macam ini. ," kata Kharis dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/08/2019).

Pemerintah, menurut Kharis, harus menjadikan krisis Papua ini sebagai prioritas yang harus segera ditangani, sebelum jatuh korban yang semakin banyak lagi.

"Bila kita gagal menangani krisis Papua bisa jadi akan membawa negara kita ke arah perpecahan dan disintegrasi yang merembet di mana-mana,” tegasnya.

Menurut politisi F-PKS ini, TNI, Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN), tentu sudah mempunyai data dan infomasi intelijen terkait kasus tersebut. Ia meyakini situasi dan kondisi di lapangan dapat dianalisis untuk diambil langkah-langkah dan tindakan yang diperlukan. Tentu dengan kerjasama dan koordinasi dengan semua pihak.

Abdul Kharis juga menyatakan bahwa keberingasan Gerakan Separatis ini juga harusnya membuka mata dunia agar proporsional melihat masalah di Papua.

"Jangan sampai kita menyia-nyiakan pengorbanan nyawa, darah, keringat dan air mata yang sejak berpuluh puluh tahun lamanya tumpah di sana, terutama pengorbanan para pahlawan yang berguguran merebut dan mempertahankan kedaulatan kita di Papua," katanya.

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan terjadi di Deiyai, Papua pada Rabu (28/08/2019), sebagai buntut pengepungan terhadap asrama Mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu.

Insiden di Deiyai, itu telah menewaskan tiga orang. Dua orang tewas adalah warga sipil dan satu orang lainnya merupakan anggota TNI AD.

"Saat ini korban sudah dievakuasi ke RSUD Enarotali, dan situasi aman," tegas Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Irjen Pol. Rudolf Rodja.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/