Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
14 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
14 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
4 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
4 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
3 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pemantauan Terus Berlangsung, Rentetan Gempa Agustus 2019 Belum Tentu Berujung Gempa Besar

Pemantauan Terus Berlangsung, Rentetan Gempa Agustus 2019 Belum Tentu Berujung Gempa Besar
Dok. BMKG
Selasa, 13 Agustus 2019 06:46 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, tidak semua klaster aktif akan berujung kepada terjadinya gempa besar.

"Meskipun setiap gempa besar selalu didahului oleh serangkaian aktivitas gempa pendahuluan," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Senin (12/08/2019).

Pernyataan Daryono, menyusul terjadinya rentetan gempa bumi di Busur Subduksi Sunda sepanjang Agustus 2019. Aktivitas gempa signifikan ini tersebar dari Segmen Megathrust Mentawai-Siberut hingga Segmen Megathrust Sumba.

Hasil pantauan BMKG, kata Daryono, menunjukkan adanya klaster yang mencolok terkait adanya peningkatan aktivitas seismik, yaitu: (1) zona selatan Bali dan Banyuwangi, (2) Zona Cilacap dan Pangandaran, dan (3) Selat Sunda.

Rentetan gempa yang punya potensi menjadi gempa besar, diawali dengan peristiwa gempa berkekuatan magnitudo 6,9 yang merusak Banten pada 2 Agustus 2019 lalu.

Gempa Sukabumi bermagnitudo 4,4 (3 Agustus 2019). Gempa Sumba bermagnitudo 4,3 (9 Agustus 2019), Gempa Tasikmalaya dan Pangandaran magnitudo 4,0 dan 5,1 (10 Agustus 2019), Gempa Pariaman magnitudo 5,2 (11 Agustus 2019), Gempa Selatan Selat Sunda magnitudo 5,1 (11 Agustus 2019) serta Gempa Selatan Bali dan Banyuwangi dengan magnitudo 4,9 (12 Agustus 2019).

"Rentetan gempa ini sangat menarik dicermati. Seluruh gempa berpusat di Zona Subduksi. Memang ada variasi kedalaman hiposenternya, dalam hal ini ada pusat gempa yang sangat dangkal bersumber di zona subduksi muka (front subductioan) tetapi ada juga yang berada di kedalaman menengah di zona transisi antara zona Megathrust dan Benioff," kata Daryono.

Namun menurut dia belum dapat dipastikan apakah rentetan gempa tersebut merupakan gempa pendahuluan sebelum terjadinya gempa besar atau Foreshocks.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/