Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
12 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
12 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
11 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
11 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
11 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Agar Bangsa Miliki Arah yang Jelas, MPR: Masyarakat Inginkan Adanya GBHN

Agar Bangsa Miliki Arah yang Jelas, MPR: Masyarakat Inginkan Adanya GBHN
Jum'at, 26 Juli 2019 17:38 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Anggota Fraksi PKS MPR RI Andi Akmal Pasluddin menilai masyarakat menginginkan adanya Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), agar bangsa Indonesia memiliki arah dan pedoman berbangsa yang jelas.

"Karena dengan adanya Pilpres langsung, Pilkada langsung, salah satu efeknya adalah sistem perencanaan pembangunan nasional ini tidak terintegrasi dengan baik," kata Andi dalam diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan, Undang-Undang (UU) nomor 17 tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional tidak cukup dan tidak memiliki legitimasi yang kuat sehingga MPR harus memiliki garis besarnya.

Hal itu, menurut dia, karena MPR sebagai representasi dari rakyat dan daerah, gabungan antara DPR dan DPD.

"Jadi salah satu efek dari pada pilpres ataupun pilkada langsung, saya katakan tadi tidak apa namanya sistem perencanaan kita dari pusat ke daerah," ujarnya.

Dia mengatakan, masing-masing pimpinan di pusat dan di daerah memiliki visi-misi masing-masing sehingga tidak ada jaminan sistem perencanaan yang sudah ada dijalankan selama 10 tahun.

Menurut dia, tidak ada jaminan presiden, gubernur, bupati, dan wali kota bisa bertahan 10 tahun memimpin karena dipilih rakyat sehingga sistem perencanaannya dikhawatirkan berubah.

"Tetapi kalau kita punya GBHN yang bersifat lima tahun dan 25 tahun yang menengah dan panjang, itu menjadi pedoman bagi siapapun yang jadi presiden, siapa pun jadi gubernur dan siapa pun jadi wali kota dan bupati," katanya.

Menurut dia, untuk memunculkan GBHN tersebut diperlukan amandemen kelima UUD RI 1945 dan berharap GBHN menjadi salah satu produk yang wajib menjadi arahan dan pedoman bagi presiden dan wakil presiden terpilih, gubernur dan bupati/wali kota.

Dia menilai, kajian dan rekomendasi terkait amandemen kelima tersebut sudah selesai, tinggal kemauan politik dari partai politik di DPR dan DPD RI untuk melakukan amandemen tersebut.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/