Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
13 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
13 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
12 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
12 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
12 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia 2019

Tunggal Putra Terhenti Di Babak Tiga

Tunggal Putra Terhenti Di Babak Tiga
Kamis, 25 Juli 2019 21:27 WIB
Penulis: Azhari Nasution

SUZHOU - Indonesia belum berhasil mengirimkan wakil tunggal putra ke babak perempat final Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia (Asian Junior Championships 2019). Berlaga di Suzhou Olympic Sports Center, Tiongkok, Kamis (25/7/2019), tiga tunggal putra yaitu Bobby Setiabudi, Syabda Perkasa Belawa dan Yonathan Ramlie harus terhenti di babak tiga.

Christian Adinata bahkan kalah lebih awal di babak dua, dari Dong Tian Yao (Tiongkok), dengan skor 13-21, 21-10, 19-21.

Bobby kalah dua game langsung 19-21, 23-21 dari Ko Shing Hei (Hong Kong). Sebelumnya Ramlie terhadang Chiang Chien Wei (Taiwan) dan kalah 18-21,18-21.

Sementara Syabda harus mengakui keunggulan Ren Cheng Ming (Tiongkok).
Bermain selama 51 menit, Syabda menyerahkan poin kemenangan kepada lawan, 21-12, 11-21, 9-21.

“Saya nggak puas dengan penampilan saya, karena hasilnya nggak sesuai dengan yang diinginkan. Kedepannya masih banyak yang harus diperbaiki. Dari segi percaya dirinya sama kualitas mainnya juga supaya nggak banyak mati sendiri,” ujar Syabda.

“Tadi kesulitan di game pertama di lapangan saya unggul angin. Jadi buat mengontrol pukulannya agak susah, gampang out terus. Sementara lawan gampang buat mengeluarkan serangan. Di game kedua kebalikannya. Bisa megang permainannya, mengontrol bola di lapangan. Sebenarnya saya sudah ketemu polanya pas di game kedua. Tapi game ketiganya lawan seperti sudah menebak permainan saya. Sayanya kurang siap,” jelas Syabda kepada Badmintonindonesia.org. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/