Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
24 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
2
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
3
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
24 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
4
Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi
Hukum
23 jam yang lalu
Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Jika PAN Ingin Gabung Koalisi Jokowi, Ada Dua Syarat Ini Kata Nasdem

Jika PAN Ingin Gabung Koalisi Jokowi, Ada Dua Syarat Ini Kata Nasdem
Kamis, 04 Juli 2019 16:33 WIB
JAKARTA - Partai NasDem menyatakan saat ini belum ada tawaran kepada PAN untuk bergabung di koalisi Joko Widodo- Ma'ruf Amin. Sekjen Partai NasDem Jhonny G Plate mengungkapkan dua syarat bagi partai di luar pendukung paslon 01 gabung koalisi.

"Belum ada (ajakan gabung). Tidak ada ajakan dari presiden. Yang diajak presiden adalah membangun negara bersama-sama," kata Sekjen NasDem Johnny G Plate di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (4/7).

Jhonny menyebut syarat pertama adalah Jokowi bersedia PAN bergabung. Kedua, PAN harus menguatkan koalisi Jokowi-Ma'ruf.

"Jadi kalau mau bergabung, tentu yang pertama, Pak Jokowi mau enggak?. Kedua, bergabung syaratnya menguatkan koalisi, bukan melemahkan koalisi. Kalau mereka mau munas, kongres, sebagainya ya itu urusan mereka. Nanti kan Pak Jokowi yang memutuskan," terangnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jendral PAN Eddy Soeparno menjelaskan pihaknya mengkaji segala opsi yang ada, hingga bergabung dengan koalisi pengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Kita sudah mengkaji beberapa opsi yang ada. Apakah opsi itu berada di luar pemerintahan, bagaimana kalau sampai ada opsi pertimbangan untuk masuk pemerintahan," kata Eddy, di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2019).

Pilihan untuk bergabung dalam pemerintah, kata Eddy masih terus mempertimbangkan dengan bebagai catatan. Sebab mereka menyadari, sejak awal tidak berada di dalam koalisi pengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Dengan catatan kalau diajak. Kita bukan pihak yang mendukung pasangan yang memenangkan Pilpres ini," ujarnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Merdeka.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77