Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
8 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
8 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
8 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
4
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
8 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
8 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
4 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kapolri: Kami Enggak Pernah Bilang Kalau Dalang Kerusuhan 22 Mei Kivlan Zen

Kapolri: Kami Enggak Pernah Bilang Kalau Dalang Kerusuhan 22 Mei Kivlan Zen
Kamis, 13 Juni 2019 15:39 WIB
JAKARTA - Polri telah memparkan proses penyelidikan dan penyidikan kasus kerusuhan 22 Mei. Dari pemaparan itu terungkap bahwa Mayjen (Purn) Kivlan Zen memerintah para eksekutor untuk membunuh 4 tokoh nasional dan satu pemimpin lembaga survei. Pengungkapan ini menimbulkan anggapan sebagian pihak bahwa Kivlanlah dalang kerusuhan ini.

Anggapan itu dibantah oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Tito menegaskan, Polri tidak pernah menyebut Kivlan merupakan dalang kerusuhan.

"Tolong dikoreksi bahwa dari Polri tidak pernah mengatakan dalang kerusuhan itu adalah Pak Kivlan Zen. Enggak pernah," ujar Tito usai Apel Operasi Ketupat, di Monas, Jakarta, Kamis (13/6).

Tito menjelaskan, yang disampaikan oleh Kadiv Humas Polri di kantor Kemenkopolhukam merupakan kronologi peristiwa 21-22 Mei. Dalam penjelasan itu, disampaikan ada dua segmen kelompok damai dan kelompok rusuh.

Kelompok yang rusuh inilah yang ditindak oleh polisi. Mereka membawa bom molotov, panah, parang, ada roket mercon, dan batu. Selain itu, ada ambulans yang justru diisi dengan batu. Dengan begitu, dapat disimpulkan, kelompok perusuh ini memang di-setting.

"Tapi tidak menyampaikan itu Pak Kivlan Zen (dalang), hanya disampaikan dalam peristiwa itu ada korban sembilan orang meninggal dunia di samping luka-luka baik dari kelompok perusuh maupun dari petugas," jelas dia.

"Petugas itu 237 yang terluka, 9 dirawat, satu rahang pecah. Banyak tidak di-cover. Sembilan ini ada luka karena kekerasan tumpul karena pukulan petugas, bisa karena dilempar batu oleh perusuh lain," tambah Tito.

Kivlan Zen telah menyangkal sangkaan polisi terhadap dirinya. Sebagai purnawirawan TNI, Kivlan lewat pengacaranya juga meminta perlindungan kepada Menhan Ryamizard Ryacudu.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:KUMPARAN.COM
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/