Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
2
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
22 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
3
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
20 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
4
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
22 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
5
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
Sepakbola
4 jam yang lalu
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ketua MK: Media Sosial Luar Biasa Menghantam MK Secara Keseluruhan!

Ketua MK: Media Sosial Luar Biasa Menghantam MK Secara Keseluruhan!
Senin, 10 Juni 2019 15:27 WIB
JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman mengaku kondisi politik Indonesia sangat panas beberapa bulan terakhir. Apalagi, sengketa Pilpres kini masuk ke MK.

"Selama sebulan (Bulan Ramadhan-red) itulah kita berusaha sekuat tenaga, sesuai derajat keimanan kita, mampu melewati segala konflik dengan mengalahkan semua hawan nafsu, termasuk, yang kita tahu akhir akhir ini media sosial luar biasa menghantam MK secara keseluruhan. Termasuk saya terutama. Cara bersalaman pun dihantam, dikritisi secara luar biasa," kata Anwar.

Hal itu disampaikan dalam acara halal bihalal MK di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2019). Cara bersalaman yang dimaksud adalah saat ia mengucapkan sumpah sebagai hakim konstitusi di depan Presiden Joko Widodo pada 2016. Saat ia bersalaman, Anwar sedikit merendahkan bahunya. Medsos kemudian memviralkan foto 2016 itu, seakan-akan Ketua MK di bawah Presiden.

"Tapi justru itu menambah pahala kita bersama. Tetapi yang namanya manusia, pasti perasaan perasaan subjektif itu akan lahir. Oleh karena itu, mengapa Imam besar Abu Khalifah yang dulu disuruh menjadi hakim, dibujuk, dirayu, tidak mau, sampai dipenjara," tutur Anwar.

"Setelah keluar, dibujuk lagi supaya mau menjadi hakim, tetap tidak mau, dihukum penjara lagi, sampai beliau meninggal dalam penjara. Luar biasa. Itulah beratnya beban seoraang hakim," sambung Usman.

MK sendiri akan menggelar sidang perdana sengketa Pilpres pada 14 Juni esok. MK menjamin lembaganya independen.

"Apa yang kita alami sekarang, kita berusaha, yang penting kita istiqomah. Oleh karena itu, karena banyak rintangan rintangan yang kita hadapi selama sebulan penuh, maupun ke depan, lebih lebih lagi menjelang tanggal 14 Juni, mari kita mempersiapkan diri, sesuai dengan Idul Fitri, jadi kita kembali kepada fitri," pungkasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Detik.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/