Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
Sepakbola
21 jam yang lalu
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
2
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Olahraga
21 jam yang lalu
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
3
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Olahraga
21 jam yang lalu
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
4
Pemain Indonesia Siap Beradaptasi dengan Angin di Stadion Nimibutr
Olahraga
20 jam yang lalu
Pemain Indonesia Siap Beradaptasi dengan Angin di Stadion Nimibutr
5
Jepang Kalahkan Tiongkok untuk Merebut Posisi Teratas Grup B
Olahraga
18 jam yang lalu
Jepang Kalahkan Tiongkok untuk Merebut Posisi Teratas Grup B
6
Christian Bautista Pembuka Konser Nostalgia All-4-One di Jakarta
Umum
19 jam yang lalu
Christian Bautista Pembuka Konser Nostalgia All-4-One di Jakarta
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tak Kenal Lelah, Ratusan Emak-emak Demo Istana Tuntut Setop Situng KPU

Tak Kenal Lelah, Ratusan Emak-emak Demo Istana Tuntut Setop Situng KPU
Kamis, 16 Mei 2019 20:03 WIB
JAKARTA - Tak mengenal kata lelah, sekitar 200 wanita yang menamakan diri Perempuan Indonesia Bergerak (PIB) menggelar aksi di depan Istana Merdeka menolak hasil penghitungan suara dan sistem hitung (Situng) KPU di Pemilu 2019.

Ratusan perempuan (emak-emak) itu mendatangi Istana dengan mengenakan pakaian hitam dan kerudung merah muda. Koordinator PIB Monica Soraya berkata sesuai putusan Bawaslu hari ini (16/5), KPU terbukti melakukan pelanggaran dalam penghitungan suara Pemilu 2019.

"Kami ingin pemerintah, ayo kita fair. Jangan lagi curang, kita harus adil, kita harus jujur. Setop [situng] KPU, tidak ada lagi perhitungan suara karena kami nilai penghitungan suara itu curang," kata Monica.

Selain itu, Monica mengatakan pihaknya menuntut keadilan atas ratusan petugas KPPS yang meninggal dunia selama pelaksanaan Pemilu 2019.

"Sekarang 3 ribu lebih masih berada di rumah sakit. Kami tidak ingin lagi teman-teman kita, sahabat-sahabat kita, banyak yang sekarang jadi janda. Banyak anak-anak yatim, anak-anak piatu," jelas dia.

Tuntutan lain dari PIB diantaranya pembentukan tim pencari fakta (TPF) menyelidiki petugas KPPS yang tewas, menuntut audit forensik IT KPU oleh lembaga independen, dan mengusut tuntas indikasi pelanggaran dalam Pilpres dan Pileg 2019.

Mereka juga menuntut KPU dan Bawaslu segera mengambil tindakan atas pelanggaran pemilu, serta menyerukan TNI, Polri dan ASN agar bersikap netral dalam perlaksanaan pemilu.

Terakhir, PIB ingin agar kasus korban keracunan makanan di Sarinah Thamrin segra diusut.

PIB yang mengklaim menaungi 174 kelompok relawan ini menyatakan aksi demo akan dilakukan terus menerus hingga pengumuman hasil rekapitulasi nasional pada 22 Mei mendatang.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:CNNIndonesia.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/