Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
21 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
22 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
12 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
11 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
11 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wagub Sumbar: Pembangunan Jalan Tol Jangan Sampai Menggusur Warga

Wagub Sumbar: Pembangunan Jalan Tol Jangan Sampai Menggusur Warga
Foto udara Interchange Helvetia di ruas tol Medan-Binjai yang merupakan bagian dari Tol Trans Sumatra di Medan, Sumatra Utara, Rabu (6/3/2019). (foto: Bisnis.com/Abdullah Azzam)
Jum'at, 26 April 2019 19:35 WIB
PADANG - Pembangunan jalan tol Padangpariaman - Pekanbaru tahap II pada kilometer 4,2 hingga 30 diharapkan berlanjut tanpa adanya penggusuran terhadap pemukiman warga sepanjang trase yang telah ditetapkan.

"Trase yang ditetapkan saat ini mungkin sudah tepat secara teknis, tetapi ada 246 kepala keluarga yang bermukim di situ dan akan terimbas. Ini juga harus jadi pertimbangan," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit di Padang, Jumat (26/4/2019) seperti dilansir Bisnis.com.

Ia mengatakan itu terkait kelanjutan pembangunan jalan tol di Sumbar yang merupakan sirip dari tol trans Sumatera.

Nasrul menyebutkan, pembangunan tol di provinsi itu adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Karena itu dalam prosesnya juga harus mempertimbangkan rakyat.

"Kita usulkan agar trase tol itu digeser sedikit jangan kena pemukiman," ujarnya.

Pada dasarnya masyarakat di Padangpariaman mendukung penuh pembangunan tol itu, tetapi trasenya jangan melewati pemukiman warga dan lahan produktif yang sebagian besar adalah persawahan dan menjadi tulang punggung pendapatan mereka.

Dia berharap usulan untuk menggeser trase itu bisa diterima, sehingga proses ganti kerugian bisa dilaksanakan secepatnya dan pekerjaan pembangunan tol bisa dilanjutkan.

Saat ini proses pengerjaan oleh PT Hutama Karya masih belum bisa dilaksanakan secara maksimal karena belum tuntasnya persoalan pembebasan lahan baik tahap I pada kilometer 0-4,2 maupun tahap II kilometer 4,2-30.

Lahan yang telah berhasil dibebaskan letaknya terpisah-pisah sehingga kontraktor pelaksana tidak bisa bekerja.

Tol Padangpariaman-Pekanbaru merupakan sirip dari tol trans Sumatera yang bertujuan untuk mempercepat dan memperlancar akses antara Sumbar dan Riau. Ground breaking proyek strategis nasional itu dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Februari 2018. ***

Editor:arie rh
Sumber:bisnis.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Sumatera Barat, Padang Pariaman
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/