Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
20 jam yang lalu
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
2
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Nasional
18 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
3
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
17 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
4
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
18 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
5
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Nasional
17 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
6
Simen Lyngbo Akui Timnas U 23 Indonesia Makin Kuat
Olahraga
16 jam yang lalu
Simen Lyngbo Akui Timnas U 23 Indonesia Makin Kuat
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tingkat Partisipasi Capai 80 Persen, Kubu Jokowi Tak Setuju Pemilu 2019 Dibilang Buruk

Tingkat Partisipasi Capai 80 Persen, Kubu Jokowi Tak Setuju Pemilu 2019 Dibilang Buruk
Selasa, 23 April 2019 15:47 WIB
JAKARTA - Kubu Jokowi melalui Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menilai Pemilu Serentak 2019 bukanlah pemilu yang terburuk selama refomasi. Sebab, kata dia, partisipasi masyarakat saat ini sudah semakin bertambah.

"Saya kira masyarakat berpartisipasi, apalagi tingkat partisipasinya itu sampai 80 persen, itu menunjukkan partisipasi masyarakat sangat tinggi sekali pada pemilu saat jni. Jadi tak mengabaikan suara rakyat yang sudah secara berbondong-bondong menyalurkan aspirasi politiknya melalui pemilu 2019 ini," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4).

"Jadi menurut saya tak benar bila pemilu 2019 ini adalah pemilu terburuk, karena kita liat dari tingkat partisipasinya," sambungnya.

Ace menduga penilaian pemilu terburuk ini sengaja dilontarkan kubu pasangan Prabowo-Sandi karena kalah dalam penghitungan cepat atau quick count. Padahal, lanjutnya jika memang benar ada kecurangan bisa menempuh jalur hukum yang sudah tersedia.

"Karena saluran politiknya sudah ada. Jadi tak benar kalau dikatakan demikian (pemilu terburuk) saya melihat bahwa pernyataan itu muncul dari kekalahan mereka terhadap hasil quick count," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Hidayat Nur Wahid menilai pelaksanaan pemilu kali ini adalah yang terburuk selama masa reformasi. Alasannya banyak masalah saat perisapan dan pelaksanaan pemilu.

"Saya sudah menyatakan itu sebelum Pak Bambang (Soesatyo) menyatakan itu saya sudah menyatakan ini adalah terburuk sepanjang zaman reformasi," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4).***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:merdeka.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/