Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
14 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
13 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
4 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
3 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
3 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Heboh Akun Opposite6890, Polri Bantah Kerahkan Buzzer di Pemilu 2019

Heboh Akun Opposite6890, Polri Bantah Kerahkan Buzzer di Pemilu 2019
Jum'at, 08 Maret 2019 16:03 WIB
JAKARTA  - Akun Twitter @opposite6890 menghebohkan dunia maya. Sebab melalui cuitannya, mereka seakan membongkar keterlibatan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam mengerahkan buzzer untuk kemenangan salah satu paslon pada Pilpres 2019.

Namun hal itu dibantah Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. Dia menyatakan bahwa pihaknya berpegang teguh pada netralitas di dalam Pemilu 2019.

"Saya tegaskan bahwa apa yang disebarkan (Opposite6890) itu nggak benar, apalagi menyangkut masalah pemilu. Bahwa Polri dalam hal ini menegaskan netralitas harga mati," sebutnya di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (8/3).

Soal tudingan paket aplikasi Android (APK) induk dari buzzer tersebut ternyata beralamat pada IP milik Mabes Polri, Dedi menyampaikan bahwa IP milik Korps Bhayangkara bersifat umum dan siapa saja bisa mengakses internet menggunakan jaringan itu.

"IP address WiFi di areal Mabes ini ada di area publik, jadi bisa diakses publik," kata Dedi.

Karenanya, kepolisian melalui Direktorat Siber Bareskrim akan melakukan patroli di dunia maya untuk menemukan pemilik akun Twitter Opposite6890. "Langkah-langkah progesif sudah dilakukan Ditsiber, akan mem-profil, menngidentifikasi siapa yang memiliki akun Opposite6890 sebagai akun anonymous," tutur dia.

Lebih lanjut Dedi mengatakan, akun Twitter Opposite6890 adalah akun yang tak bisa dipertanggungjawabkan dan tidak kredibel, sehingga tidak bisa dijadikan sumber rujukan berita. Sebab, informasi yang disampaikan itu tidak bisa diklarifikasi dan dikonfirmasi.

"Maka yang disebar berita hoaks. Kalau hoaks ada ancaman pidananya," tukas Dedi.

Sekadar informasi, akun Twitter Opposite6890 membeberkan dugaan keterlibatan Polri dalam mengerahkan pasukan buzzer di Pilpres 2019. Disampaikan dalam posting-annya, polisi membentuk tim buzzer 100 orang per polres di seluruh Indonesia yang terorganisasi hingga Mabes Polri.

Akun-akun buzzer itu saling terkoneksi dan mengikuti di Instagram, Twitter, maupun Facebook. Semua akun tersebut berinduk pada akun utama @alumnisambhar yang memiliki alamat IP Mabes Polri. Opposite6890 juga membeberkan profil followers @alumnisambhar yang rata-rata berseragam polisi.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Jawapos.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/