Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
5 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
6 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
4 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
5 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
5 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ramses: Emak-Emak Penyebar Hoaks Masuk Kategori Kejahatan Politik

Ramses: Emak-Emak Penyebar Hoaks Masuk Kategori Kejahatan Politik
Selasa, 26 Februari 2019 21:59 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Mercu Buana Jakarta, Maksimus Ramses Lalongkoe mengatakan, kelompok emak-emak yang diduga melakukan kampanye hitam terhadap capres petahana Joko Widodo (Jokowi) di Karawang, Jawa Barat masuk dalam kategori kejahatan politik karena berusaha meyakinkan masyarakat dengan cara mengarang-mengarang cerita.

"Kalau dianalisa dari aspek komunikasi, sebetulnya, emak-emak yang diduga melakukan kampanye hitam terhadap apres petahana Jokowi di Karawang, Jawa Barat itu sudah masuk dalam kategori kejahatan politik karena mereka berusaha meyakinkan masyarakat dengan cara mengarang-mengarang cerita untuk menjatuhkan pihak lain," kata Ramses di Jakarta, Selasa (26/02/2019).

Dugaan kejahatan pemilu melalui kampanye hitam oleh emak-emak tersebut, kata Ramses, menjadi kentara karena pesan yang disampaikan, tanpa menggunakan kata "duga".

"Ini menunjukan kampanye hitam itu sudah dirancang dan didesain oleh aktor intelektual dan publik bisa membacanya demikian," ujar Ramses.

Peran aktor intelektual, kata Ramses yang juga menjabat Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (LAPI) ini, karena terbilang tidak mungkin para emak-emak itu berani dari rumah ke rumah menyampaikan informasi sesat. 

"(Aktivitas emak-emak itu dilakukan, red) secara terbuka dan divideoin," ujar Ramses.

Untuk itu, Ia meminta aparat menelusuri aktor inteleltual di balik pergerakan emak-emak tersebut sehingga proses demokrasi Pilpres tidak tercoreng oleh ulah orang-orang yang menyebarkan kejahatan politik.

Diketahui, aparat kepolisian telah mengamankan tiga emak-emak yang diduga melakukankampanye hitam terhadap capres petahana Joko Widodo (Jokowi) di Karawang, Jawa Barat.

Ketiga perempuan tersebut ditangkap setelah video mereka beredar di media sosial. Dalam video yang ramai dibahas warga itu menyebarkan isu bahwa Jokowi akan melarang azan dan melegalkan pernikahan sejenis.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/