Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
19 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
15 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
3
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
15 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
4
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
15 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum

Temui Kiai Maimoen Zubair di Semarang, UAS Dapat Wejangan Khusus

Temui Kiai Maimoen Zubair di Semarang, UAS Dapat Wejangan Khusus
Minggu, 10 Februari 2019 13:33 WIB
SEMARANG - Ulama kondang asal Riau, Ustadz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS pada Sabtu (9/2/2019) pagi menemui Pengasuh Ponpes Al Anwar Sarang Rembah, KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen, di Rumah Dinas Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Kunjungan UAS pada Mbah Moen didampingi pengasuh Ma'had Al-Jami'ah Walisongo Semarang, KH Fadlolan Musyaffa.

Pertemuan di Rumah Dinas tersebut karena putra Mbah Moen, yakni Taj Yasin atau Gus Yasin menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Menurut keterangan KH Fadlolan Musyaffa dalam akun Facebook-nya, pertemuan antara UAS dengan Mbah Moen berlangsung sekitar satu jam. 

UAS mendapatkan 'wejangan' dari Mbah Moen mengenai perjalanan dakwah yang harus menghargai perbedaan.

Berikut penjelasan pengasuh Ma'had Al-Jami'ah Walisongo Semarang, KH Fadlolan Musyaffa tersebut:

Alhamdulillah Hadlrotus Syekh Maimoen Zubair, menerima silaturrahmi Syekh Abdus Samad (dulu UAS), satu jam diberikan manhaj metode ilmu tuwo dalam mengarungi perjalanan dakwah yg harus menghargai perbedaan.

Perbedaan itu sunnatulloh, taqdir Allah yg pasti terjadi, makanya kita harus iman pada taqdir. Para ulama dahulu arif dan bijaksana dalam berdakwah seperti Wali Songo yg datang dari Arab masuk Indonesia, di mulai dari Aceh, Medan, Palembang, ya termasuk Riau, lalu masuk Jawa.

Syekh Maimoen, seakan memberikan maping peta dan kesabaran menitih karir dai yg rahmatan lil alamin. Termasuk iman taqdir adalah bersyukur pada Belanda yg menjajah kita. Barang siapa tidak bersyukur kepada Belanda maka tidak bersyukur kepada Allah.

Allah menaqdirkan Belanda menjajah kita, dari situ kita bangkit merdeka, dan diberi tinggalan adanya hukum, sehingga kita menjadi aman layaknya negara yg berdaulat. Afrika, Arab dulu ada zaman perbudakan, lalu bangkit merdeka, Allah lah yg mengangkat derajat mereka. Inilah taqdir Allah.

Inilah pelajaran yg kelas tinggi, dimana kita diajak mencintai musuh kita, bahkan disuruh bersyukur berterima kasih, menghargai perbedaan, dimana hati kita sesungguhnya berontak pada penjajah, atau orang yg berbeda dengan kita. Dari sinilah kita dilatih istiqomah berdakwah yg berorientasi pada manhaj rahmatan lil alamin.

Semoga berkah utk semua Allahumma amin....

Fadlolan Musyaffa'

Sebelumnya, UAS juga berkunjung ke kediaman Maulana Habib Luthfi Bin Yahya, Jumat (8/2/2018).

Kunjungan UAS ke kediaman Habib Lutfi di Jalan Dr Wahidin, Noyontaan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, itu didampingi beberapa orang.

Satu di antaranya Ustadz Arif Chasanul Muna, rekannya semasa menuntut ilmu di Mesir. UAS datang untuk berbaiat thariqah kepada Habib Luthfi yang merupakan Rais Aam Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Nahdlatul Ulama.

Arif menuturkan, Habib Luthfi memproklamirkan panggilan baru UAS dengan nama depan Syaikh.

"Penjelasan KH Fadlolan Musyaffa yang juga hadir dalam kunjungan, Habib Luthfi memanggil UAS dengan nama Syaikh Abdus Somad," Sabtu (9/2/2019).

Ia menuturkan, Habib Luthfi meminta panggilan ustadz tidak lagi dipakai UAS dikarenakan tidak seperti ulama NU. "Penjelasan Kyai Fadholan yang juga hadir di ruangan Habib bersama UAS, saya kira sudah cukup representatif," paparnya.

Arif menjelaskan, UAS bersama Habib Luthfi dan beberapa ulama berkumpul di dalam ruangan. Hampir sepanjang pembicaraan, para hadirin menggunakan bahasa Arab. 

"Tapi saya mohon maaf sebesar-besarnya, terikat janji di ruangan Habib Luthfi. Jadi saya tidak bisa memberikan komentar," tambahnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:tribunews
Kategori:Umum, Peristiwa, Pendidikan, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/