Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Sepakbola
20 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
2
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Sepakbola
20 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Sumatera Barat
17 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
Olahraga
20 jam yang lalu
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
19 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kemiskinan di Maluku dan Papua Masih Tinggi, Ini Pembelaan Sri Mulyani

Kemiskinan di Maluku dan Papua Masih Tinggi, Ini Pembelaan Sri Mulyani
Ilustrasi. (istimewa)
Kamis, 07 Februari 2019 10:23 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 26,58 juta orang atau 10,12 persen pada September 2017. Tingkat kemiskinan menurut pulau di Indonesia masih terpusat di Indonesia bagian Timur, yakni Maluku dan Papua dengan persentase 21,23 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah selama tiga tahun terakhir fokus menurunkan tingkat kemiskinan di seluruh daerah di Indonesia. Namun demikian, untuk Maluku dan Papua memang belum menurun signifikan. Sebab, daerah tersebut telah tertinggal cukup lama.

"Bapak Presiden sudah bertekat kita membangun daerah dari yang terpencil supaya pemerataan pembangunan ekonomi bisa dijalankan. Namun memang daerah daerah tersebut, Maluku dan Papua ini ketertinggalannya cukup lama," ujarnya di Kemenkeu, Jakarta, Selasa (2/1) yang lalu.

"Jadi kalau tiga tahun ini Pak Presiden fokus memperbaiki, tentu tidak bisa atau belum bisa menutup seluruh ketertinggalan yang sudah cukup lama ini," tambahnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengatakan, untuk mengejar ketertinggalan di daerah tersebut pemerintah terus berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur agar dapat setara dengan daerah lain. Beberapa infrastruktur yang terus dibangun antara lain jalan dan pelabuhan.

"Kita berharap bahwa momentum yang saya sampaikan tadi seluruh pembangunan dan belanja modal, membangun infrastruktur di daerah pinggiran baik itu listrik, jalan raya kemudian untuk pelabuhan bisa membuat perekonomian lebih berkembang dan kemiskinan juga bisa berkurang," tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:merdeka.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/