Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
22 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
2
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
22 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
3
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
21 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
4
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
23 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
22 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
6
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
5 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Politik

Nasir Djamil Berharap Nelayan Aceh yang Ditahan Bisa Dibarter dengan Nelayan Myanmar

Nasir Djamil Berharap Nelayan Aceh yang Ditahan Bisa Dibarter dengan Nelayan Myanmar
Minggu, 23 Desember 2018 21:40 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
ACEH - Anggota Komisi III DPR, Muhammad Nasir Djamil Berharap Nelayan Myanmar yang kini ada di Belawan, Aceh bisa Dibarter dengan 15 Nelayan Aceh yang Ditahan Myanmar.

Pernyataan politisi asal Aceh ini disampaikan saat menemui  12 nelayan asal Myanmar rumah detensi imigrasi (Rudenim) Belawan, Minggu (23/12/2018).

Seperti diketahui, Ke 12 nelayan Myanmar ini yang terdampar di Idi, Aceh Timur beberapa waktu lalu.

"Saya berharap 15 nelayan Aceh tersebut bisa dibarter dengan 12 nelayan Myanmar yang saat ini ditahan di Rudenim," ujarnya dalam siaran pers yang diterima wartawan.

Menurut mantan wartawan ini, ke 15 nelayan Aceh ini dituduh melakukan pelanggaran berupa masuk dan menangkap ikan secara ilegal.

"Saya berharap juga pemerintah Indonesia terus mengupayakan pemulangan nelayan Aceh itu. Kita harus meyakinkan Pihak Myanmar untuk segera melepaskan mereka," tuturnya.

Lebih lanjut, Nasir mengungkapkan, dalam pertemuan itu, salah satu nelayan Myanmar mengatakan bahwa kapal penangkap ikan mereka mengalami kebocoran dan masuk air ke dalam kapal, dan dihempas angin kencang sehingga kapalnya tenggelam. 

Mereka sempat terapung-apung di laut berkat drum-drum palstik yang mereka ambil dari kapal. Sekitar lima jam mereka di laut dan akhirnya ditemukan dan diselamatkan oleh nelayan Aceh. 

"Dalam pertemuan itu, para nelayan menginginkan agar mereka dipulangkan ke negara asal mereka Myanmar. Selama ditahan di Rudenim, mereka diperlakukan dengan baik," pungkasnya.

Selama pertemuan dengan 12 nelayan Myanmar, Nasir Djamil didampingi Kepala Rudenim Victor Manurung.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/