Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
20 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
2
Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
19 jam yang lalu
Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
3
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum

Waspada, Hujan Deras dan Lama akan Landa Sumbar hingga November

Waspada, Hujan Deras dan Lama akan Landa Sumbar hingga November
Aparat dibantu warga mencari korban banjir bandang di Jorong Tanah Batu Piyubuah, Kenagarian Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar. (foto: Andri Mardiansyah/Viva.co.id)
Senin, 15 Oktober 2018 19:08 WIB
PADANG - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Minangkabau memprakirakan, sebagian besar wilayah Sumatera Barat diguyur hujan deras dan cukup lama hingga pertengahan November 2018.

Wilayah-wilayah itu, antara lain Pesisir Selatan, Padang, Padang Pariaman, Agam, Pasaman Barat, Bukitinggi, Limapuluh Kota hingga Solok dan Solok Selatan. Hujan diperkirakan terjadi dalam durasi panjang tiga-empat jam.

Kondisi cuaca seperti itu, menurut BMKG, karena kecenderungan peningkatan curah hujan akibat pola sirkulasi tekanan rendah di wilayah Kepulauan Mentawai. Sirkulasi tekanan rendah itulah yang memicu hujan di wilayah pesisir Sumatera Barat.

"Secara klimatologi saat ini terjadi kecenderungan peningkatan curah hujan akibat pola sirkulasi tekanan rendah di wilayah Kepulauan Mentawai Oktober hingga Desember juga merupakan musim hujan," kata kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha, pada Senin, 15 Oktober 2018 seperti dilansir dari Viva.co,id.

Yudha menegaskan, mengingat potensi hujan masih tinggi yang juga dapat menyebabkan banjir, masyarakat dan pemerintah wajib meningkatkan kewaspadaan. Sebab banjir dan longsor bisa terjadi kapan saja.

Hujan serupa menyebabkan banjir dan tanah longsor di sebelas kabupaten/kota di Sumatera Barat. Bahkan, di Kabupaten Tanah Datar, enam orang ditemukan tewas setelah tertimbun material banjir bandang. Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat masih tergenang hingga kini.

Gubernur Sumatera Barat menerbitkan surat imbauan kepada seluruh kepala daerah di provinsi itu agar meningkatkan kewaspadaan menyusul curah hujan tinggi hingga sebulan mendatang. Para bupati/wali kota diminta mengantisipasi potensi longsor, banjir, dan lain-lain.

Masing-masing daerah diminta mengaktifkan Posko Penanggulangan Bencana selama dua puluh empat jam nonstop. Selalu aktif berkoordinasi melalui SKPD terkait dengan daerah lain dan Pemprov untuk saling memberikan informasi kondisi masing-masing.

Masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan dan lembah diminta mewaspadai kemungkinan longsor. Direkomendasikan jika curah hujan tinggi dan intensitasnya lama untuk segera mencari tempat yang tidak berisiko terdampak longsor dan banjir. ***

Editor:arie rf
Sumber:viva.co.id
Kategori:Umum, GoNews Group, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/