Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
14 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
2
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
13 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
3 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
3 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
3 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

BNPB: 22 Orang Meninggal karena Banjir di Sumbar dan Sumut

BNPB: 22 Orang Meninggal karena Banjir di Sumbar dan Sumut
Banjir di Banjar Bahal Nagari Ujunggading, Kecamatan Lembah Melintang, Pasbar. (foto: rohimuddin/jpnn.com)
Minggu, 14 Oktober 2018 13:04 WIB
JAKARTA - Direktur Pembinaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (bnpb) Lilik Kurniawan mengatakan, hingga Sabtu malam, 13 Oktober 2018, 22 orang meninggal akibat banjir dan longsor di beberapa lokasi di Sumatera Utara dan Sumatera Barat.


Hal itu dikemukakan Lilik dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi di tvOne, Minggu, 14 Oktober 2018. "Di Tanah Datar 4 orang, Pasaman 1," ujarnya seperti dilansir Viva.co.id.

Saat ini, banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah yang berdekatan di Sumatera Utara dan Sumatera Barat. "Kami menduga ada sumbatan, terutama di Mandailing Natal," ujarnya menambahkan.

Dia menyarankan untuk melihat lokasi di hulu apakah terjadi pembendungan atau potensi longsor di Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Setelah itu disosialisasikan kepada masyarakat, terutama yang tinggal di dekat sungai.

Sementara itu Wakil Bupati Pasaman Atos Pratama mengemukakan, wilayahnya diguyur hujan hampir sepekan ini. Banjir yang melanda Pasaman merupakan siklus 4-5 tahunan.

Saat ini, masyarakat yang terkena banjir sudah kembali ke rumah masing-masing. Namun, ada juga yang masih belum bisa kembali ke rumahnya lantaran banjir. "Ada sekitar 10-20 keluarga (yang belum ke rumah)," ujarnya.

Sebelumnya, banjir bandang dan longsor melanda Kabupaten Mandailing Natal, Jumat, 12 Oktober 2018. Akibatnya, 17 orang meninggal dunia, yaitu 12 siswa sekolah di Kecamatan Ulu Pungkut, 3 orang pekerja gorong-gorong jalan di Kecamatan Muara Batang Gadis, dan 2 orang yang kecelakaan mobil masuk ke Sungai Aek Batang Gadis saat banjir. ***

Editor:arie rf
Sumber:viva.co.id
Kategori:Peristiwa, Umum, GoNews Group, Sumatera Barat, Pasaman
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/