Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
16 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
15 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
5 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
5 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
4 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Gempa Palu dan Donggala

FPTI Berduka Atlet dan Tokoh Senior Jadi Korban

FPTI Berduka Atlet dan Tokoh Senior Jadi Korban
Rabu, 03 Oktober 2018 04:46 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA – Gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala menjadi duka bersama bangsa Indonesia. Termasuk keluarga besar Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) yang kehilangan atlet dan tokoh seniornya akibat bencana dahsyat tersebut.

Roiman, salah satu atlet panjat tebing dari daerah Sulawesi Tengah, merupakan salah satu korban jiwa dalam bencana yang menelan ribuan korban jiwa tersebut. Dia adalah atlet asal Kabupaten Parigimoutong.

Selain Roiman, keluarga besar FPTI juga dirundung duka karena salah tokoh senior panjat tebing Sulawesi Utara, Franky Kowaas juga dikabarkan menjadi korban. Franky yang juga aktif di olahraga aerosports, sedang berada di Hotel Roa-Roa Palu bersama tim paralayang yang sedang mengikuti kompetisi. Hotel Roa-Roa rata dengan tanah akibat gempa, sehingga banyak yang meninggal dan terluka. Franky memang dikenal aktif mengikuti olahraga ekstrim, termasuk panjat tebing dan paralayang.

“Keluarga besar FPTI berduka karena ada atlet dan pengurus menjadi korban gempa Palu Donggala. Sampaikan kabar duka ini untuk menghimpun solidaritas dari komunitas panjat tebing dunia,” ujar Ketua Umum PP FPTI, Faisol Riza.

Riza berharap, duka ini mendapat solidaritas federasi internasional panjat tebing asia dan dunia (AFSC dan IFSC) dan Union Internationale Association De Alpinisme (UIAA) sebagai federasi dunia yang menaungi bidang panjat tebing dan pendakian. “Soldaritas bisa dalam bentuk permohonan doa sebelum setiap kompetisi yang mereka gelar,” tambah Riza.

Sementara itu, pengurus FPTI Kota Palu juga sudah membangun posko bantuan untuk korban gempa bumi dan tsunami. Pengurus yang lain juga terlibat dan ada yang berangkat ke Palu dan Donggala untuk membantu Tim SAR dan pemerintah memberikan bantuan darurat.

Pristiawan Buntoro yang juga Manajer Kompetisi Panjat Tebing di Asian Games 2018, ikut serta dalam Tim dari Yogyakarta. Mereka dilengkapi peralatan CSSR termasuk life detector. Mereka juga akan mencoba masuk ke daerah Wani, yang merupakan tempat kelahiran atlet panjat tebing andalan Indonesia, Aspar Jaeololo. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/