Nirina Zubir Susah Payah Belajar Jadi Gadis Minang Tulen

JAKARTA - Memiliki tampang imut-imut, membuat Nirina Zubir kerap mendapat peran sebagai seorang remaja. Tak terkecuali di film barunya, ‘Liam dan Laila’, yang berkisah tentang cinta seorang gadis Minang.

“Alhamdulillah ternyata aku masih diyakini dan dipercaya bisa jadi gadis lagi, hehe,” ujarnya tertawa.

Berperan sebagai gadis Minang, bukan mudah bagi Nirina. Meski dia berdarah Padang, tapi tidak serta-merta dialeknya sesuai dan tepat.

“Aku harus belajar dan mendalaminya lagi secara langsung pada masyarakat setempat. Soalnya peran aku itu betul-betul sebagai perempuan Minang yang tulen,” jelas pemain film ‘5 Cowok Jagoan: Rise of The’ serta film ‘Keluarga Cemara’ ini.

Melakoni perannya sebagai Laila, perempuan yang hidup dalam keluarga memegang kultur budaya Minangkabau yang kuat dan religius, membikin Nirina merasa ikut melestarikan salah satu budaya bangsa dari tanah Sumatera Barat lewat industri film.

“Sekarang mulai banyak produser dan sutradara membidik budaya kearifan lokal menjadi tema film. Ini sebagai langkah maju guna mempromosikan kultur dan budaya daerah ke level nasional dan internasional,” urai peraih Piala Citra FFI 2006 sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik lewat film ‘Heart’ ini.

Film ‘Liam Dan Laila’ syuting di Bukittinggi, Payakumbuh, Jakarta dan Perancis.

Dalam film yang rencananya akan dirilis di bioskop pada awal Oktober mendatang, Nirina berpasangan dengan pendatang baru asal Perancis, Jonatan Cerrada, yang merupakan penyanyi jebolan French Idol 2003. ***