Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
Olahraga
9 jam yang lalu
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
2
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Sepakbola
8 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
3
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Sepakbola
8 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
8 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
7 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
6
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Sumatera Barat
5 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Senator di Senayan Pertanyakan e-KTP Sumsel yang Tercecer di Bogor

Senator di Senayan Pertanyakan e-KTP Sumsel yang Tercecer di Bogor
Senin, 28 Mei 2018 16:19 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Penemuan e-KTP dibogor tidak bisa dipandang sebelah mata atau sepele. Apalagi e-KTP tersebut adalah milik warga Sumatera Selatan ( Sumsel).

Pernyataan pemerintah bahwa e-KTP yang rusak dan terjatuh saat sedang dipindahkan dari gudang juga dianggap aneh.

Hal ini diungkapkan Senator asal DKI Jakarta, Dailami Firdaus.

"Penjelasan Dirjen Dukcapil menurut saya kurang tepat," ujarnya, Senin (29/5/2018).

"Walaupun itu adalah e-KTP rusak, namun permasalahannya bukan sesederhana itu, saya tidak mau masuk kepada opini politis, terkait penemuan e-KTP tersebut diwilayah Bogor Jawa Barat, terlepas disana akan berlangsung pilkada, begitu juga disumatera selatan sendiri. Namun titik berat saya adalah, di e-KTP tersebut ada data pribadi dan nomer induk kependudukan yang sangat rawan sekali digunakan untuk kepentingan yang kurang baik atau negatif. Jangan sampai jatuh kepada oknum yang tidak bertanggung jawab," bebernya.

Untuk itu kata dia, permasalahan ini tidak boleh dianggap enteng dan remeh.

"Saya justeru melihat, begitu lemahnya sistem pengamanan yang dilakukan oleh Kemendagri dalam hal ini Disdukcapil, jadi ini bukan keteledoran namun jelas - jelas sebuah kelemahan dan memperlihatkan pemerintah gagal melindungi hak privasi rakyatnya," ujarnya.

Kata dia, Kemendagri harus cepat, tepat serta tegas dan transparan dalam menyelesaikan permasalahan ini, selain karena masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan e-KTP juga agar tidak menjadi opini liar dimasyarakat.

"Perihal pemusnahan barang bukti e-KTP yang tercecer menurut saya itu harusnya dilakukan ketika sudah mengetahui bahwa e-KTP itu gagal atau rusak," paparnya.

Jadi sambung dia, bukan pada saat terjadi penemuan seperti saat ini dan sudah ramai diperbincangkan.

"Apalagi sampai menghilangkan barang bukti, masyarakat akan lebih bertanya -tanya, kenapa baru sekarang dimusnahkan," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/