Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
18 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
17 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
17 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
17 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
17 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
13 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum
Kisah Anak 6 Tahun Dilarikan dan Dipisahkan dari Ibunya

Teriakan dan Tangisan Lutfi, 'Aku Mau Ikut Mamak' Tak Diindahkan Toba Marpaung

Teriakan dan Tangisan Lutfi, Aku Mau Ikut Mamak Tak Diindahkan Toba Marpaung
Lutfi menangis dalam dekapan ibu kandungnya. (Azhari/GoNews.co)
Sabtu, 26 Mei 2018 02:08 WIB
Penulis: Azhari Nasution
TOBA SAMOSIR - "Aku mau ikut mamak...aku mau ikut mamak." Teriakan bocah perempuan berusia 6 tahun bernama Lutfi Luluah Hanafih yang berada digendongan ibunya, Ratih Rahmawati tidak diindahkan Toba Marpaung dan masyarakat yang memadati halaman Kantor Kepala Desa Narumonda 1 Kecamatan Siantar Narumonda Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.

Mereka membantu Toba Marpaung mengambil Lutfi Luluah Hanafih dari dekapan ibunya sehubungan ada upaya Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Provinsi Sumatera Utara yang ingin mengambil Lutfi Luluah Hanafih.

Upaya Tim P2TP2A yang beranggotakan Hamzah S Sos (Kasi Koordinasi dan Kerja Sama), Muhammad Mitra Lubis SH (Bidang Hukum), dan Marulam Manik (Anggota) ini gagal. Lutfi langsung dilarikan Toba Marpaung.

"Saya sudah berusaha mempertahankan Lutfi dengan menyingkirkan tangan-tangan yang ingin menariknya. Tapi, Toba Marpaung dan masyarakat merebut secara paksa. Mereka benar-benar ingin mengambil anak yang saya lahirkan dengan susah payah," kata Ratih Rahmawati sembari mengusap air mata yang terus membasahi pipinya.

Kesedihan terus menyelimuti Ratih bersama neneknya Lutfi, Iip Setiawati karena gagal membawa Lutfi.

Sepanjang perjalanan dengan mobil P2TP2A dari Desa Narumonda menuju Kota Medan, keduanya terus menangis tak berhenti meski Hamzah dan kawan-kawan mencoba menenangkannya.

Perjuangan Ratih dan Iip Setiawati cukup panjang sampai ke Desa Narumonda. Mereka berangkat dari Jakarta menuju Medan, Rabu, 23 Mei 2018.

Setelah berkoordinasi dengan Tim P2TP2A, mereka berangkat dari Medan ke Desa Narumonda, Kamis (24/5/2018). Tiba di Balige, Jumat (25/5/2018) dini hari dan istirahat di Mess Pemprov Sumut.

Kemudian, mereka dengan Tim P2TP2A meluncur ke Kantor Kepala Desa Narumonda 1 Kecamatan Siantar Narumonda Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Dalam acara mediasi Tim P2TP2A dengan Toba Marpaung, Ratih terus memeluk Lutfi yang sejak6 Januari 2018 dilarikan Toba Marpaung dari rumahnya di Kampung Baru RT14/RW02 No 33 Kelurahan Kelapa Dua Weten, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

"Terus terang, saya sangat rindu dengan Lutfi. Makanya, saya langsung memeluknya. Begitu juga dengan Lutfi yang tak mau lepas dari pelukan. Hati saya terasa perih sekali saat mendengar teriakan, "Aku Mau Ikut Mamak" apalagi melihat mereka begitu tega merampasnya dari pelukan saya," katanya.

Perasaan yang sama juga dilontarkan Iip Setiawati yang mencoba menghalangi niat Toba Marpaung dan masyarakat mengambil Lutfi.

"Mereka sudah tidak peduli dengan kesedihan dan penderitaan yang kami alami. Padahal, saya sudah mengatakan kepada ibu-ibu yang hadir bagaimana kalau mereka yang mengalami kejadian yang kami alami. Cukup panjang penderitaan yang kami alami," kata Iip Setiawati.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Umum, Peristiwa, Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/