Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
China Juara dan Indonesia Runner Up Piala Thomas 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
China Juara dan Indonesia Runner Up Piala Thomas 2024
2
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
4 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
4 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
3 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
3 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
6
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
3 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mahyudin: Tantangan Bangsa Indonesia, Penjajahan Model Baru

Mahyudin: Tantangan Bangsa Indonesia, Penjajahan Model Baru
Kamis, 19 April 2018 14:06 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
GRESIK - Indonesia adalah negara besar. Dari sisi geografis sangat luas dengan penduduk yang sangat besar. Tapi, negara sebesar Indonesia memiliki sejarah kelam di jajah sangat lama oleh bangsa kecil dari sisi jumlah penduduk dan luas wilayah yakni Belanda.

Mengapa negara tersebut bisa menjajah bangsa besar Indonesia. Hanya satu kuncinya yakni siasat devide et impera atau siasat pecah belah/ adu domba. Dan siasat pecah belah itu masih ada hingga sekarang tapi dalam bentuk lain, kalau dulu pecah belah secara fisik, sekarang pecah belah secara ekonomi dan politik.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua MPR RI Mahyudin di hadapan sekitar seribuan kader DPD Golkar Kabupaten Gresik dan masyarakat umum seputar Gresik peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Resto Joyo Hartono, Gresik, Jawa Timur, Kamis (19/4/2018).

Lebih jauh, Mahyudin mengatakan bahwa potensi penjajahan model baru dengan metode lama tersebut mesti diwaspadai oleh seluruh rakyat Indonesia.

Kekuatan yang mempersatukan bangsa yang beragam antara lain gotong royong, toleransi dan saling menghormati dibenturkan dengan munculnya ego sektoral, ego kedaerahan dan ego agama, fanatisme SARA yang berlebihan sehingga menyepelekan yang lain membuat ikatan persatuan akan goyah dan lama kelamaan hancur.

"Itulah salah satu tantangan bangsa yang luarbiasa berat bagaimana tetap bersatu ditengah gempuran dan serbuan fitnah serta adu domba apalagi memasuki tahun politik 2018 dan 2019," paparnya.

"Untuk itulah saya berpesan kepada peserta kader Golkar juga secara umum kepada seluruh kader-kader parpol, raihlah kemenangan dalam pilkada dan pileg tapi hindarilah menyentuh-nyentuh isu sensitif isu SARA," lanjutnya.

"Jangan sampai memperoleh kemenangan tapi meninggalkan kehancuran dan merusak persatuan bangsa," tandas Pimpinan MPR putera Kalimantan Timur ini. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/