Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
9 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
9 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
8 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
4
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
8 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
8 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
5 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

HKTI dan Pesantren Miftahul Huda Siap Kerja Sama Ciptakan Santri Tani

HKTI dan Pesantren Miftahul Huda Siap Kerja Sama Ciptakan Santri Tani
Ketua Umum HKTI, Moeldoko. (istimewa)
Jum'at, 16 Februari 2018 18:43 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
TASIKMALAYA - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) makin gencar dalam mewujudkan regenerasi di sektor pertanian. Kali ini, HKTI akan bekerja sama dengan pesantren Miftahul Huda di Tasikmalaya, Jawa Barat untuk membentuk Santri Tani pada 17-18 Februari 2018.

Bentuk kerja samanya nanti, HKTI akan melakukan pelatihan dan pendampingan kepada para santri yang mondok di pesantren-pesantren, agar para santri itu bisa mandiri dan narasumber utama bagi masyarakat dalam mengembangkan pertanian.

Ketua Umum HKTI Jenderal (Purn) Moeldoko akan menerjunkan sumber daya yang dimilikinya untuk mendorong ketahanan pangan nasional. Termasuk dalam memberdayakan para santri yang akan dipersiapkan terjun ke dunia pertanian.

"Kami punya badan otonom yang terdiri anak-anak muda yang terjun ke pertanian, mereka akan bisa bersinergi dengan santri-santri dan menjadi centre of gravity masa depan," kata Jenderal Moeldoko, Jumat (16/2).

Menurut Moeldoko, kedaulatan pangan menjadi hal penting yang harus diperhatikan, jika Indonesia ingin menjadi negara modern. Pengembangan pertanian, terutama tanaman pangan seperti beras menjadi skala prioritas yang tak bisa dipungkiri lagi.

"Santri juga harus bisa menjadi garda depan untuk mendampingi petani-petani di Indonesia. Kalian harus belajar banyak dan merasakan betul bagaimana menjadi petani," kata Moeldoko.

Pembukaan Workshop Santri Tani yang pertama ini akan diikuti 400 Petani Muda berbasis pesantren. Saat ini, workshop hanya diikuti para santri dan mantan santri dari Pondok Pesantren Miftahul Huda yang beralamat di Jl. Miftahul Huda, RT.05 / RW.02, Pasir Panjang, Kalimanggis, Manonjaya, Kalimanggis, Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Sebagai pembicara, selain Moeldoko, juga ada GM Alfamart Bidang Proyek Pangan, Joseph Rudianto yang akan berbicara tentang "Masa Depan Petani & Pertanian Indonesia".

Sementara Avanti Fontana PhD. akan menjadi pengarah pelatihan.

Menurut Joseph, keterpurukan dalam ketahanan pangan di Indonesia dikarenakan generasi muda bangsa semakin tidak berminat untuk jadi petani. Bahkan pemuka agama sendiri jarang yang menyerukan santrinya untuk menjadi petani. Hal ini sangat wajar karena pekerjaan menjadi petani di Indonesia baik secara sosial maupun status perekonomian dianggap tidak membanggakan.

"Namun demikian, jika dibandingkan dengan alumni-alumni sekolah-sekolah umum, alumni pesantren masih lebih banyak yang mau jadi petani," ujarnya.

Selama dua hari nanti, para santri juga akan diajarkan cara membuat merek, kemasan dan pemasaran dari para ahli branding dari WIR Global. Prinsipnya, seperti yang sering dinyatakan Moeldoko, nantinya mereka harus dapat meyakinkan bahwa petani bisa kaya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/