Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
22 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
2
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
3
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
4
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
5
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
6
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
18 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Nilai Pemerintahan Jokowi Rezim Anti Kritik, Aksi KAMMI Sumbar Dibubarkan, Sebagian Ditahan

Nilai Pemerintahan Jokowi Rezim Anti Kritik, Aksi KAMMI Sumbar Dibubarkan, Sebagian Ditahan
Ilustrasi
Jum'at, 09 Februari 2018 18:23 WIB
PADANG - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Wilayah Sumatera Barat menggelar aksi atas kedatangan Presiden Jokowi di Sumatera Barat, Jumat (9/2/2018). Namun aksi ini hanya berlangsung 5 menit di depan PT Trakindo Padang karena langsung dibubar paksa oleh pihak Polresta Padang.

Abu Said selaku Sekjen KAMMI Wilayah melalui siaran persnya kepada media mengatakan bahwa pihak Polresta langsung memukul peserta aksi dan membawa ke mobil menuju kantor Polres.

"Baru sekitar 5 menit kami sampai di lokasi aksi, kami langsung dibubarkan bahkan kami belum sempat untuk menyampaikan aspirasi kami. Padahal aksi kami sesuai prosedur dan kami juga memasukkan surat pemberitahuan aksi,'' jelas Said yang juga Korlap aksi ini.

Said juga menambahkan bahwa tuntutan dalam aksi ini agar pemerintah dapat mengatasi masalah kompleks di negeri ini yaitu naiknya tarif listrik, pencabutan subsidi BBM, pupuk, gas, impor kebutuhan pokok seperti beras yang merugikan petani, serta kriminalisasi kepada ulama.

''Kami sangat kecewa dengan rezim anti kritik ini, hingga saat ini kami masih ditahan di Polresta Padang, padahal ini era demokrasi yang setiap orang bisa berpendapat. Stop pembungkaman mahasiswa!!!. Kami tidak akan diam,'' tegas Said. (rls)

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:Padang, Sumatera Barat, GoNews Group, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/