Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
14 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
13 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
4 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
3 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
3 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Minat Baca Masyarakat Rendah, Ini Saran Komisi X DPR ke Pemerintah

Minat Baca Masyarakat Rendah, Ini Saran Komisi X DPR ke Pemerintah
Anggota Komisi X DPR, Abdul Fikri Fakih saat meninjau Taman Baca di Lombok. (istimewa)
Kamis, 08 Februari 2018 14:31 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah bahkan memprihatinkan. Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61 negara.

Abdul Fikri, Wakil Ketua Komisi X DPR RI menilai, pemerintah perlu serius dalam mendorong minat baca masyarakat dari bawah.

"Taman Baca Masyarakat (TBM) sangat penting. Keberadaan TBM di tengah-tengah masyarakat menjadi upaya untuk mempermudah akses terhadap buku bagi masyarakat. Tetapi, yang kami temukan, TBM yang didirikan Kemendikbud tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Baik dari buku, rak, dan fasilitas lainnya,” ujarnya dalam kunjungan kerja spesifik Komisi X DPR RI ke Lombok, Rabu (7/2).

Lebih lanjut, Fikri menyebutkan bahwa pemerintah perlu serius dalam mengatasi rendahnya minat baca ini. Di antaranya adalah dengan penguatan TBM dan juga perpustakaan-perpustakaan yang ada di tengah-tengah masyarakat mengingat sarana tersebutlah yang menjadi ujung tombak bagi akses masyarakat terhadap buku.

Namun, selain persoalan sarana prasarana, Fikri menilai persoalan terkait sumber daya manusia (SDM) dalam bidang ini juga masih dibayangi masalah. Pasalnya, saat ini porsi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) mengenai jabatan fungsional termasuk bagi pustakawan belum memadai sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu, berdasarkan Permenristekdikti Nomor 49/2015 level mereka hanya sampai pada level madya. "Pustakawan yang sebelumnya sudah menjadi pustakawan utama, harus turun levelnya, bahkan tunjangannya pun harus dikembalikan," urai anggota dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini.

Menurut Fikri, perlu koordinasi antar kementerian dan lembaga yakni Perpusnas, Kemendikbud, Kemendesa dan Kemendagri, untuk membuat skema penguatan akses baca kepada masyarakat.

Dengan koordinasi lintas kementerian tersebut, Fikri berharap upaya menumbuhkan minat baca masyarakat dapat lebih serius tergarap dan angkat literasi masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dalam beberapa tahun ke depan. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/