Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
18 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
14 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
3
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
14 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
4
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
14 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum

Tolak Go-Jek Masuk Kota Bukittinggi, Organda ke DPRD

Tolak Go-Jek Masuk Kota Bukittinggi, Organda ke DPRD
ilustrasi
Jum'at, 11 Agustus 2017 00:34 WIB
BUKITTINGGI - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bukittinggi menolak kehadiran transportasi berbasis aplikasi Go-Jek. Penolakan tersebut dilakukan dengan berunjuk rasa ke Kantor DPRD Kota Bukittinggi, pada Kamis 10 Agustus 2017.

"Kami menolak kehadiran Go-Jek dan meminta pemerintah menutupnya," ujar Ketua Organda Kota Bukittinggi Syafrizal saat dihubungi Tempo, Kamis 10 Agustus 2017.

Unjuk rasa digelar ratusan sopir dan pengusaha angkutan umum di Kota Bukittinggi. Mereka menggelar mogok dan memarkir ratusan kendaraannya di sepanjang jalan Kantor DPRD yang terletak di Jalan Khatib Sulaiman Guguk Panjang.

Syafrizal mengatakan ada empat tuntutan Organda, yakni pemerintah harus hentikan izin aplikasi Go-Jek di Bukittinggi dan menghentikan beroperasinya Go-Jek. Kemudian, pemerintah harus menutup kantor Go-Jek dan menolak permohonan perizinan transportasi berbasis aplikasi itu.

"Hari ini ada 500 unit angkutan kota yang tak beroperasi karena ikut aksi menolak keberadaan Go-Jek," ujarnya.

Baca Juga: Protes dengan Keberadaan Transportasi Online, Ratusan Angkot di Bukittinggi akan Mogok Massal Besok

Kata dia, keberadaan Go-Jek sejak awal Agustus 2017 sudah mulai berdampak terhadap angkutan umum. Pendapatan sopir sudah mulai berkurang.

Menurutnya, kendaraan yang bermitra dengan Go-Jek sudah mencapai 200 unit. Ia mengestimasikan rata-rata pendapatannya Rp 100 ribu per hari.

"Rata-rata secara keseluruhan mereka mendapatkan Rp 20 juta sehari. Artinya Rp 20 juta penghasilan angkutan umum pindah ke mereka. Jika dibiarkan angkutan umum akan habis," ujarnya.

Ketua DPRD Bukittinggi Beny Yusrial mengatakan akan menyampaikan aspirasi Organda kepada pemerintah daerah. Ia menyarankan angkutan umum tetap kembali beraktivitas karena banyak warga yang membutuhkan. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:tempo.co
Kategori:Umum, Ekonomi, Bukittinggi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/