Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
23 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
2
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
3
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
4
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
5
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
6
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
15 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Politik

Setnov Terus Membela Diri, Yorrys Golkar: Ucapan Saya Terbukti

Setnov Terus Membela Diri, Yorrys Golkar: Ucapan Saya Terbukti
Istimewa.
Rabu, 19 Juli 2017 17:53 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua DPR RI Setya Novanto (Setnov) terus mengaku merasa didzolimi oleh pihak KPK, setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP pada tanggal 17 Juli 2017 kemarin.

Setelah menggelar rapat pleno di DPP Partai Golkar, Ketua DPP Partai Golkar ini menyebut penetapannya sebagai tersangka tidak berdasar lantaran Nazaruddin dan Andi Narogong telah mencabut berita acara pidana (BAP).

"Fakta persidangan kan sudah menyebut pada tanggal 3 April 2017 saudara Nazar (Muhammad Nazaruddin) telah mencabut dan membatalkan pernyataan-pernyataan dalam BAP. Begitu juga dengan saudara Andi Narogong yang melakukan hal sama pada tanggal 29 Mei 2017," terang pria yang akrab disapa Setnov itu saat dikonfirmasi wartawan, di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, kemarin.

Mantan Ketua Fraksi Golkar di DPR ini kembali menegaskan bahwa dirinya tak pernah menerima 'fee' sebesar Rp 504,2 miliar atau 11 persen dari dana Rp 2,5 triliun yang digunakan untuk melicinkan proyek E-KTP tersebut. "Itu kan uangnya besar sekali, mau bawa pakai apa, transfernya bagaimana, dan uangnya di mana, kan besar sekali," aku Setnov.

"Jadi saya mohon ini jangan dibesar-besarkan keterangan bahwa saya telah menerima, ini adalah sebuah pendzaliman. Dan apa yang telah saya sampaikan dalam persidangan bahwa saya tidak menerima mohon diperhatikan," tandas Setnov.

Sementara itu, Ketua DPP Golkar Bidang Polhukam Yorrys Raweyai memastikan tak ada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menggatikan posisi Setnov sebagai ketua umum. "Belum pernah terpikirkan atau dibahas tentang hal itu (Munaslub)," kata Yorrys, di kawasan Menteng, Jakarta, kemarin.

Akan tetapi, Yorys membantah tidak adanya Munaslub bukan diartikan mempertahankan Novanto sebagai ketua umum partai. "Siapa yang mempertahankan? Tidak ada yang mempertahankan. Gini-gini, ini kan baru ditetapkan kemarin status hukum tersangka," aku Yorrys.

Guna meyakinkan pernyataan dirinya benar, dia kembali mengungkit pernyataan dahulu yang menyebut Setnov sudah hampir jadi tersangka di KPK. Akhirnya ucapan tersebut, kata Yorrys terbukti. "Anda kalau ingat pernyataan saya tanggal 24 bulan 4, sekarang terwujud," tandas Yorrys. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/