Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
Olahraga
13 jam yang lalu
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
2
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
Olahraga
12 jam yang lalu
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
3
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
Olahraga
13 jam yang lalu
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
4
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
13 jam yang lalu
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
5
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
Olahraga
13 jam yang lalu
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sutradara Akui Pembuatan Film ''Kau adalah Aku yang Lain'' Dibantu Polisi

Sutradara Akui Pembuatan Film Kau adalah Aku yang Lain Dibantu Polisi
(republika.co.id)
Jum'at, 30 Juni 2017 20:19 WIB
JAKARTA - Anto Galon, sutradara film ''Kau adalah Aku yang Lain'', mengakui proses pembuatan film tersebut dibantu produser Egidio Fernando yang merupakan anggota polisi.

Film ini menang di ajang Festival Film Polisi 2017 menjadi polemik karena dinilai menyudutkan umat Islam di Indonesia.

''Ide cerita dari saya, nah festival ini kan diadakan setiap tahun, dan tema yang diangkat berbeda-beda setiap tahunnya. Saya rutin ikut setiap tahun. Tema tahun ini adalah 'Unity in Diversity','' katanya ketika dihubungi Republika.co.id, Jumat (30/6).

Anto Galon menjelaskan, setelah naskah jadi, syuting dilakukan hanya selama tiga hari. Ia mengaku modal pembuatan film dari kantongnya sendiri dan bantuan oleh Egidio Fernando.

Ide cerita film ini karena ia ingin mengangkat dan menggambarkan Islam itu lembut dan toleran.

Anton mengungkapkan permohonan maafnya bila karyanya menimbulkan protes dari umat Islam di Tanah Air.

Secara pribadi, ia menegaskan tidak ada maksud untuk menjelekkan agama Islam atau umat Islam di Indonesia.

Sebagai seorang Muslim, Anto mengaku belakangan ini ia pribadi sangat khawatir atas sikap oknum umat Islam yang tidak mencerminkan ajaran Islam.

''Saya yakin Islam itu lembut, Islam itu toleran dan penuh kasih sayang,'' kata Anto.

Film ini menjadi polemik setelah diunggah oleh akun medsos Devisi Humas Mabes Polri atas nama pemenang lomba.

Setelah banyak protes, konten film di laman tersebut dihapus.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/