Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
9 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
9 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
9 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
4
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
9 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
9 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
5 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Cerita Ramadan

Usai Rebut Palestina, di Sini Umar bin Khatab Salat Pertama Kali

Usai Rebut Palestina, di Sini Umar bin Khatab Salat Pertama Kali
Istimewa.
Senin, 29 Mei 2017 22:50 WIB
Penulis: Sulung Lahitani Mardinata
JAKARTA - Pembangunan masjid di Palestina secara umum, mulai digenjot pada masa Khalifah Umar bin Khatab. Setidaknya pada kisaran tahun 636 Masehi, masjid-masjid mulai berdiri di sejumlah kota di antara Caesarea, Sebastia, Jaffa, dan Ajnadayn.

Pada waktu itu, bentuk dan struktur bangunan masjid masih sangat sederhana. Seperti itu pula Masjid Nabawi di Madinah dulunya yang hanya berdinding batu bata biasa dan beratapkan pelepah kurma.

Menurut pendapat yang kuat, salah satu masjid yang didirikan adalah Masjid Umar. Masjid itu didirikan oleh Umar bin Khatab di lokasi Masjid al-Aqsha sekarang.

Ketika itu, bangunannya masih sederhana dengan dinding kayu dan atap akar pohon.

Masjid itu merupakan simbol toleransi. Saat Palestina berhasil ditaklukkan oleh Umar, Uskup Agung Sophronius menawarkan pada Umar mendirikan salat di Gereja al-Qiyamah.

Akan tetapi, tawaran tersebut ditolak agar tak muncul anggapan bahwa gereja tersebut milik muslim. Umar pun memilih salat di lokasi lain yang kelak menjadi Masjid Umar. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Liputan6.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/