Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
22 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
2
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
10 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
10 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
10 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Nasional

Aksi Simpatik 55 Jadi Aksi Terakhir Menuntut Pemidanaan Ahok

Aksi Simpatik 55 Jadi Aksi Terakhir Menuntut Pemidanaan Ahok
(republika.co.id)
Jum'at, 05 Mei 2017 16:50 WIB
JAKARTA - Aksi Simpatik 5 Mei 2017 (55) menjadi aksi terakhir dalam menuntut pemidanaan terdakwa penista agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

''Ini akan menjadi aksi penutup untuk sementara. Kita akan terima apa pun hasil persidangan,'' kata Wakil Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Zaitun Rasmin di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (5/5).

Zaitun mengatakan, aksi bela Islam akan 'beristirahat' terlebih dahulu karena tujuan mengawal persidangan Ahok sudah mulai menemui hasil akhir kendati sebagian elemen umat Islam masih menuntut pemidanaan maksimal Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Menurut dia, aksi bela Islam yang berjilid-jilid telah membuahkan hasil positif, seperti mendesak proses keadilan dalam persidangan Ahok, bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla, menghadirkan Presiden Joko Widodo dalam salah satu aksi dan hal strategis lainnya.

Satu hal yang tidak kalah penting, kata dia, umat Islam mampu menunjukkan persatuan lewat aksi tersebut meski memiliki berbagai perbedaan latar belakang.

''Ada manfaat persatuan, spirit berukhuwah, memperjuangan dan menegakkan keadilan, ini harus terus kita jaga,'' kata dia.

Pada Aksi Simpatik 55, umat Islam mampu menunjukkan budaya baik dalam menegakkan hukum dan keadilan seperti melakukan protes dengan cara-cara yang sesuai undang-undang.

Zaitun mengatakan dalam Aksi Simpatik 55 pihaknya tidak mengerahkan massa menuju Mahkamah Agung untuk menuntut penegakan keadilan persidangan kasus penistaan agama.

GNPF MUI mengajak peserta aksi tetap berada di Masjid Istiqlal sampai kegiatan tersebut selesai. Dia mengatakan GNPF MUI hanya mengirimkan utusan penting ke Mahkamah Agung, salah satunya Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir.

Kegiatan Aksi 55 di Masjid Istiqlal diisi dengan nasihat keagamaan dan kebangsaan disertai dengan doa para pemuka agama yang hadir pada kegiatan tersebut.***

Editor:hasan b
Sumber:repubika.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/