Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
6 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
6 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
6 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
4
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
6 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
6 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wapadalah... Ditemukan Cabai Rawit Impor Berformalin Beredar di Pasar

Wapadalah... Ditemukan Cabai Rawit Impor Berformalin Beredar di Pasar
ilustrasi
Kamis, 16 Maret 2017 09:34 WIB

PROBOLINGGO - Cabai impor asal India masih beredar luas di pasar-pasar tradisional di Kota Probolinggo.

Mengantisipasi hal itu, Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo melakukan sidak.

Petugas selanjutnya mengambil sampel cabai, untuk dikirim ke laboratorium Dinas Kesehatan Kota Probolinggo.

Tercatat, dalam sidak tersebut, petugas masih menemukan sekitar 30 persen cabai impor berindikasi mengandung formalin.

Menurut Sugeng Riyadi, Kasi UKM dan Perdagangan DKUPP Kota Probolinggo, cabai impor dari India dijual dengan kondisi dikeringkan.

"Dengan bentuk fisik yang lebih kaku, lebih kering, mengkilat, dan berwarna merah pekat, serta dapat disimpan hingga satu bulan," kata Sugeng.

Sedangkan cabai lokal kering bentuknya lebih lunak, banyak kandungan air, berwarna pudar, dan hanya bertahan tiga hari jika disimpan.

"Perbedaan fisik tersebut, bisa menjadi acuan masyarakat agar lebih berhati-hati, dalam membeli cabai di pasaran," kata Sugeng Riyadi.

Untuk cabai rawit lokal kisaran Rp 150 ribu per kilo gramnya, sedangkan cabai rawit impor harganya sekitar Rp 60 ribu per kilogramnya.

Hanya saja, konsumen masih memilih cabai lokal karena masih segar. Namun sebagian lainnya memilih cabai impor karena lebih tahan lama. (jpnn)

Editor:Arie RF
Sumber:jpnn.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/