Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
2
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
22 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
3
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
20 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
4
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
22 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
5
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
Sepakbola
4 jam yang lalu
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Politik

Klaim NU Membela Ahok, GP Ansor: Permohonan Maafnya Justru Potensi Memecah Belah NU

Klaim NU Membela Ahok, GP Ansor: Permohonan Maafnya Justru Potensi Memecah Belah NU
Ilustrasi, Banser. (istimewa)
Kamis, 02 Februari 2017 13:09 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pernyataan dan permohonan maaf dari Ahok kepada KH Ma'aruf Amin, dinilai belum dari hati, atau hanya upaya memecah belah NU. Hal ini dikatakan Ketua Bid Hubungan Antar Lembaga PW GP Ansor DKI, Redim Okto Fudin kepada GoNews.co, Kamis (2/2/2017) di Jakarta.

Menurut Redim, sebagai ulama, KH Ma'ruf tidak mungkin tidak menghormati tamu, dan tidak mungkin menolak permohonan maaf.

"Tapi bagi kami, warga NU menilai, permohonan maaf yang disampaikan Ahok terkesan tidak tulus. Dalam narasi permohonan maafnya, terselip kalimat yang justru berpotensi memecah belah, dengan klaimnya bahwa selama ini NU membela mendukungnya," ujarnya.

"Itu statemen politis, yang terus mau memanfaatkan kepentingan politik. Tidak ada upaya pengakuan penyesalan dari yang bersangkutan. Bahkan ia menuduh, kegaduhan yang muncul berasal dari orang yang mempolitisirnya. Padahal sumbernya dari dia," timpalnya.

Masih kata Redim, syarat tobat itu setidaknya ada 3, menyatakan maaf dengn disertai, penyesalan, komitmen untuk tidak mengulangi, mencabut semua tindak kesalahan. "Dan kesalahan yang dilakukan ahok dan tim, tidak hanya pada rais am, tapi pada seluruh warga NU," tegasnya.

Dirinya juga menilai, masih ada indikasi politisasi terhadap kasus yang dilakukan Ahok dan tim, justru dengan menuduh orang lain mempolitisasi. Ahok menuduh, kegaduhan yang terjadi itu karena adanya politisasi. Padahal sumber kegaduhan ada pada dirinya.

"Untuk itu kami, PW Ansor DKI siap mengawal seruan PWNU DKI untuk nengultimatum Ahok dan tim menyampaikan permohonan maaf secara tulus dan terbuka, di media cetak dan elektronik, menyesali perbuatannya, dan komitmen tidak mengulangi lagi serta mencabut segala macam ucapan yang tendensius, mengintimidasi, serta menyerang pribadi Kyai Makruf Amin. Kehormatan beliau adalah nyawa kami," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/