Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
15 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
2
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
7 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
3 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
3 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
3 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Lawan Kebijakan Trump, Starbucks akan Rekrut 10 Ribu Pengungsi

Lawan Kebijakan Trump, Starbucks akan Rekrut 10 Ribu Pengungsi
ilustrasi
Selasa, 31 Januari 2017 12:06 WIB

JAKARTA - Perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi global Starbucks menanggapi perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump mengenai pembatasan imigran. CEO Starbucks Howard Schultz menyatakan pada Ahad (29/1) bahwa perusahaan akan memperkerjakan 10 ribu pengungsi di kedai kopi Starbucks seluruh dunia.

Schultz mengumumkan hal tersebut kepada seluruh pekerjanya lewat sepucuk surat resmi dari perusahaan. Ia juga mengatakan bahwa perusahaan telah melakukan kontak langsung dengan karyawan yang terdampak larangan imigrasi.

"Saya menulis kepada Anda hari ini dengan keprihatinan mendalam, hati yang berat, namun sebuah janji tegas. Kita tengah hidup dalam waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana janji mimpi Amerika kini dipertanyakan," ujar Schultz dalam suratnya.

Ia memastikan Starbucks akan menggandakan upaya untuk memperkerjakan orang-orang yang melarikan diri dari perang, kekerasan, penganiayaan, dan diskriminasi. Perusahaan menargetkan rekrutmen 10 ribu pengungsi di seluruh dunia dalam lima tahun ke depan.

Khusus di Amerika Serikat, langkah awal ialah merekrut pekerja yang selama ini menjadi penerjemah dan staf pendukung tentara AS. Schultz menyampaikan, Starbucks juga akan mengganti biaya bulanan yang dibayarkan pekerja imigran untuk program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA) yang selama ini memberi mereka izin tinggal dan izin kerja sementara.

Investasi Starbucks di Meksiko, negara di Amerika Utara tempat Trump mulai membangun tembok perbatasan, bakal tetap berlanjut selain 600 gerai kopi dengan 7.000 karyawan yang saat ini telah ada di sana. Schultz menyebutkan, Starbucks akan selalu melayani semua pelanggan, tak peduli seperti apa latar belakang mereka.

"Starbucks akan menjalankan peran kami di mana pun, di negara merah ataupun negara biru, negara Nasrani maupun negara Muslim, bangsa yang terpecah maupun bangsa yang bersatu," tuturnya, dilansir dari laman Travel and Leisure.(rol)

Editor:Arie RF
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/