Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Sutradara Jelaskan Film 'Deadpool & Wolverine' Tak Hanya untuk Penggemar Berat
Umum
24 jam yang lalu
Sutradara Jelaskan Film Deadpool & Wolverine Tak Hanya untuk Penggemar Berat
2
Anne Hathaway Ungkap Kini Bersih dari Alkohol
Umum
24 jam yang lalu
Anne Hathaway Ungkap Kini Bersih dari Alkohol
3
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
11 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
4
Rihanna Siap Tampil Sederhana di Karpet Merah Met Gala 2024
Umum
24 jam yang lalu
Rihanna Siap Tampil Sederhana di Karpet Merah Met Gala 2024
5
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
2 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum
Salahgunakan Visa sebagai Pemandu Karaoke, Terapis dan PSK

20 WNA Diamankan Imigrasi dari Tempat Hiburan di Jakarta

20 WNA Diamankan Imigrasi dari Tempat Hiburan di Jakarta
Paspor WNA yang terjaring razia imigrasi (Foto Detik)
Sabtu, 07 Januari 2017 13:00 WIB
JAKARTA – Sebanyak 20 wanita berkewarganegaraan asing terjaring razia imigrasi dari sejumlah hiburan malam dan daerah kos-kosan di Jakarta Barat.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakbar Abdul Rahman mengatakan operasi ini merupakan lanjutan dari hasil pengembangan operasi rutin di tempat hiburan malam.


"Kita angkut 15 orang Vietnam, 3 Thailand, dan 2 dari Tiongkok," ujar Abdul dalam jumpa pers di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat, Jl Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2017).

WNA yang terkena operasi ini berusia 19-40 tahun. Mereka datang ke Indonesia menggunakan visa kunjungan.

"Mereka bekerja sebagai pemandu karaoke, terapis, ada juga yang penari. Ada PSK dengan tarif Rp 1,5-5 juta. Itu dugaan sementara," katanya.

Dalam operasi tersebut, pihak kantor imigrasi juga mengamankan barang bukti, yakni 20 paspor, telepon genggam, dan alat kontrasepsi. Mereka yang terjaring akan menjalani pemeriksaan lanjutan.

Abdul Rahman mengatakan Senin (9/1/2017) akan ada pemeriksaan lanjutan, “kami belum tahu siapa yang membawa mereka ke sini. Selanjutnya, bisa saja mereka dideportasi atau kena ancaman pidana maksimal 5 tahun maupun denda Rp 500 juta."

Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan dugaan pelanggaran Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. Pasal yang diduga dilanggar para WNA ini adalah pasal 122, yaitu penyalahgunaan izin tinggal keimigrasian.

Editor:Rizky Fadilah
Sumber:detiknews.com
Kategori:Umum, Peristiwa, Hukum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/