Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Sumatera Barat
22 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
2
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
24 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
3
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
4
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
5
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
19 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Hijrah, Peggy Melati Sukma: Semua Berawal dari Shalat Malam

Hijrah, Peggy Melati Sukma: Semua Berawal dari Shalat Malam
Peggy Melati Sukma. (foto: republika.co.id)
Sabtu, 31 Desember 2016 07:05 WIB
JAKARTA - Tahun 2013 merupakan masa-masa terberat bagi Peggy Melati Sukma. Pesohor Muslimah itu sempat mengalami depresi  cukup hebat.

Dua tahun lamanya sosok yang pernah tersohor dengan ekspresi "pusiiing!" di sinetron Gerhana itu bergumul dengan kegelisahan. Apa-apa yang telah dibina selama dua puluh tahun terakhir, katanya, mulai hancur berantakan. Hidupnya seperti kehilangan arah.

"Saya menjadi sosok yang tak mampu mengendalikan diri. Lalu, itu berdampak pada relasi saya dengan sekitar. Pada bisnis saya. Sehingga, saya banyak kehilangan orang-orang dekat. Bahkan, saya kehilangan rumah tangga saya," ujar Peggy seperti dilansir dari republika.co.id.

Saat itu, Peggy sering pulang larut malam hingga dini hari. Kesibukannya begitu melelahkan. Ia merasa kian tenggelam dan tidak bahagia.

"Kok ada hidup yang seperti ini? Saya sempat marah kepada Allah. Kalau Tuhan ada, kok kenapa hidup begini banget? Allah itu mana, kok hidup saya begini?"

Ternyata, hal itu menjadi pengantar baginya untuk berhijrah. Peggy menjelaskan, tidak ada momentum khusus yang menjadi titik balik. Semua berjalan sebagai proses. Itu dimulai dengan kebiasaannya sampai di rumah pada larut malam.

Peggy menyadari, hal itu merupakan kesempatan untuk belajar bangun malam (qiyamul lail). Kemudian, ia mulai berusaha merutinkan shalat tahajud di sepertiga malam. Adapun waktu tidurnya ia ambil ketika menumpang mobil pribadi dalam perjalanan pulang.

Usai shalat malam, Peggy merasa ada kerinduan dari dalam hatinya untuk memperbaiki hubungan dengan Allah. Dia merasa perlu mendapatkan keseimbangan dari hingar-bingar aktivitas selama ini.

"Kuncinya memang dalam berhijrah, kita mesti mengenal diri, mengenal Allah. Lalu, sikap yang mesti dilatihkan adalah sabar. Supaya sampai keikhlasannya."(rol)

Editor:Arie RF
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/