Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
16 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
2
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
3
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
4
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
5
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Umum
15 jam yang lalu
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
6
Timnas Indonesia Butuh Dukungan Penuh Suporter
Olahraga
16 jam yang lalu
Timnas Indonesia Butuh Dukungan Penuh Suporter
Home  /  Berita  /  Umum

Tolak Bantuan Yayasan Hary Tanoe, MUI Sumbar: Tak Ada Makan Siang Gratis, Biar Melarat Aqidah Jangan Digadai

Tolak Bantuan Yayasan Hary Tanoe, MUI Sumbar: Tak Ada Makan Siang Gratis, Biar Melarat Aqidah Jangan Digadai
Istimewa.
Minggu, 11 Desember 2016 05:01 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
PADANG- Pondok pesantren se-Sumatera Barat menolak bantuan dan tak akan bekerjasama dengan yayasan milik Harry Tanoesoedibyo. Pesantren di Ranah Minang juga tersinggung dengan penggunaan nama pesantren pada Yayasan Penyantun Pesantren (YPP) milik Harry Tanoe.

Pimpinan-pimpinan pondok di Sumbar juga mengajak daerah-daerah lain untuk melakukan hal serupa, sehingga pesantren sebagai benteng terakhir umat Islam di Indonesia bisa terpelihara independensinya.

“Tak ada makan siang yang gratis. Pesantren jangan sampai kecolongan. Biar melarat asal aqidah dan agama Islam tidak tergadai. Yakinlah, tak ada bantuan yang tulus dari pihak non-muslim untuk umat Islam,” ujar Ketua Umum Majlis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar, Gusrizal Gazahar dalam sambutannya.

Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang Fauziah Fauzah El-Muhammady yang menginisiasi pertemuan koordinasi itu menjelaskan, penggunaan istilah pesantren untuk nama YPP dipandang melecehkan pesantren-pesantren di Indonesia.

Peserta pertemuan meminta Menkum & HAM agar meninjau ulang nama yayasan milik Harry Tanoe dan dideklarasikan awal bulan ini di Gedung MNC Financial Center, Jakarta itu. ***

Sumber:hariansinggalang.co.id
Kategori:Umum, Pendidikan, Politik, Sumatera Barat
wwwwww