Tolak Bantuan Yayasan Hary Tanoe, MUI Sumbar: Tak Ada Makan Siang Gratis, Biar Melarat Aqidah Jangan Digadai
Penulis: Muslikhin Effendy
Pimpinan-pimpinan pondok di Sumbar juga mengajak daerah-daerah lain untuk melakukan hal serupa, sehingga pesantren sebagai benteng terakhir umat Islam di Indonesia bisa terpelihara independensinya.
“Tak ada makan siang yang gratis. Pesantren jangan sampai kecolongan. Biar melarat asal aqidah dan agama Islam tidak tergadai. Yakinlah, tak ada bantuan yang tulus dari pihak non-muslim untuk umat Islam,” ujar Ketua Umum Majlis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar, Gusrizal Gazahar dalam sambutannya.
Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang Fauziah Fauzah El-Muhammady yang menginisiasi pertemuan koordinasi itu menjelaskan, penggunaan istilah pesantren untuk nama YPP dipandang melecehkan pesantren-pesantren di Indonesia.
Peserta pertemuan meminta Menkum & HAM agar meninjau ulang nama yayasan milik Harry Tanoe dan dideklarasikan awal bulan ini di Gedung MNC Financial Center, Jakarta itu. ***
Sumber | : | hariansinggalang.co.id |
Kategori | : | Umum, Pendidikan, Politik, Sumatera Barat |