Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
19 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
19 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
19 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
4 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
5 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
6
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
3 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Demokrat: Kita Apresiasi Kesigapan Aparat TNI dan Polri, Tapi Soal Tuduhan Makar Harus Hati-hati

Demokrat: Kita Apresiasi Kesigapan Aparat TNI dan Polri, Tapi Soal Tuduhan Makar Harus Hati-hati
Rabu, 23 November 2016 12:18 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Soal adanya dugaan makar pada rencana aksi 2 Desember 2016 mendatang, pihak DPR khusunya Fraksi Demokrat mengingatkan, agar Kapolri dan jajaranya tidak hanya sembarang menuduh.

"Pertama kita apresiasi ya, memang tugas Kepolisian adalah menjaga rasa aman di tengah masyarakat. Polri disatu sisi secara kelembagaan punya fungsi sebagai penegak hukum, dalam artian menjalankan tugas yudikatifnya. Tapi disisi lain dia menjalankan tugas pemerintah untuk memberikan rasa aman dan ketertiban tadi, tapi tetap juga harus dengan mengedepankan informasi yang akurat, jangan sampai sembarang melempar isu seperti makar itu," ujar Anggota DPR Fraksi Demokrat Didik Mukrianto, Rabu (23/11/2016) di DPR RI.

Dalam konteks itu kata dia, Polisi dengan segala aparatnya punya perangkat yang cukup dan memadai untuk mendeteksi setiap gerakan-gerakan ataupun kegiatan yang dianggpa bisa menggangu ketertiban rasa aman masyarakat.

"Namun demikian apa yang disampaikan itu, tentu Polri dan perangkatnya harus mampu melakukan deteksi dini dan mencegah potensi kalau memang itu menjadi sebuah ancaman, jangan membuat statmen atau persepsi yang menjadi publik khawatir," katanya.

Untuk itu kata dia, Kapolri harus bijak dan arif. Sementara kata dia, Fraksi Demokrat menganggap isu makar itu sangat berlebihan, karena disatu sisi, Menhan bilang tidak menemukan cukup bukti.

"Ini menarik. ?Jusrtu ini kan ketika kita kerja birokrasi itu tidak bisa dikerjakan satu organ dengn organ yang lain. Mereka punya perangkat sendiri, alat sendiri untuk mendeteksi. Perlunya konsolidasi antara satu lembaga dengan lembaga lain sehingga ketika mereka harus mengeluarkan ouput ke publik harus sama. Lah ini Menhan dan Kapolri beda," tukasnya.

"Tapi saya belum mengkonfirmasi apakah deteksi-deteksi itu sudah dalam tahap makar. Kalau analisa kan boleh. Setiap orang dan lembaga punya analisis, potensi dan peluang, itu biasa, tapi kalau ada percobaan makar kan berbeda. Jadi sebaiknya dijelaskan dulu, dicari dulu informasinya yang akurat baru sampaikan ke publik," pintanya.

Lalu apakah benar negara Indonesia segenting yang diungkapkan Kapolri? Didik mengatakan, tidak. "Saya tidak melihat itu. Saya setuju itu kalau pihak aparat berjaga-jaga dan mengantisipasi. Tapi memang sampai saat ini kami belum bisa merasakan dan medeteksi ke arah sana. Nah kemudian sikap masyarkat yang menyikapi berbeda, itu mestinya dijadikan sebagai sumber analis," ujarnya.

Intinya kata dia, rencana aksi tersebut harus disikapi dengan kepala dingin. "Kami tetap menjunjung tinggi sikap Kepolisian dan TNI, tapi dengan rumor dugaan makar kita sebagai anggota bagian dari palemen tentu akan mempertanyakan secara langsung ke Kapolri," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/