Home  /  Berita  /  Ekonomi

Harga Kebutuhan Terus Naik, TPID Upayakan Inflasi Tetap Terkendali di Padang

Harga Kebutuhan Terus Naik, TPID Upayakan Inflasi Tetap Terkendali di Padang
Wawako Padang H. Emzalmi ketika berbicara dalam rapat TPID. (Humas)
Jum'at, 04 November 2016 06:46 WIB

PADANG - Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Padang harus bisa mengendalikan inflasi di kota ini. Menjelang dua bulan akhir di tahun 2016, inflasi diharapkan tetap berada pada angka yang ideal. Hal ini disampaikan Wakil Walikota (Wawako) Padang, H.Emzalmi sewaktu membuka Rapat Koordinasi (Rakor) TPID Kota Padang Semester II tahun 2016 di Ruang Abu Bakar Jaar Balaikota, Kamis (3/11/2016).

“Inflasi di Padang tahun kalender 2016 berada pada angka 3,78 persen, sementara pada Oktober inflasi Kota Padang 0,56 persen yang dipengaruhi secara signifikan oleh komoditi cabe. Maka itu, mari kita bersama-sama mengambil langkah-langkah menyikapi kemungkinan terjadinya kenaikan harga kebutuhan pangan secara mendadak di beberapa komoditi tertentu,” ujarnya dalam Rakor yang diikuti Ketua TPID dan Pengendali Inflasi kabupaten/kota se-Sumatera Barat (Sumbar), Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumbar, Puji Atmoko serta stake holder terkait itu.

Wawako menyebutkan, kelangkaan cabe akhir-akhir ini telah menyebabkan harganya sedikit melambung naik di pasaran dan hal itu menjadi pemicu terjadinya sedikit kenaikan inflasi. Untuk menyikapi itu, diharapkan TPID Kota Padang yang terdiri dari banyak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), bisa merumuskan kebijakan dalam penyusunan program kerja dan kegiatan dalam mengendalikan inflasi.

“Sehingga dengan itu, diharapkan dapat menyelesaikan masalah-masalah dalam inflasi seperti ketersediaan pangan, kelancaran distribusi barang dan jasa dengan harga yang terjangkau serta akses informasi perkembangan harga yang dapat dengan mudah diperoleh masyarakat. Semoga, melalui Rakor TPID semester dua di tahun 2016 ini, kita semua memiliki kesamaan persepsi dan saling berkoordinasi agar cepat tanggap terhadap langkah-langkah yang mesti dilakukan dalam mengendalikan inflasi,” tuturnya.

Kepala Bagian Perekonomian, Edi Dharma juga menyebutkan, ia berharap inflasi di Padang tetap dibawah 5 persen hingga akhir tahun 2016. Menurutnya, di samping menargetkan inflasi 5 persen pertumbuhan ekonomi juga harus melebihi 5 persen, karena inflasi dengan pertumbuhan ekonomi tersebut saling berhubungan.

“Semoga, pengendalian inflasi di dua bulan akhir pada 2016 ini benar-benar kita lakukan secara lebih terkoordinasi dengan baik. Apalagi dengan menurunya produksi cabe hampir di sejumlah daerah akhir-akhir ini, tentu mempengaruhi ketersediaan cabe dan menyebabkan terjadinya inflasi di Kota Padang. Kita berharap dalam dua bulan ini bisa dikendalikan karena demi mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat,” harap Edi.

Kemudian sambut Edi, selama semester pertama sampai menjelang akhir semester kedua tahun 2016 ini, TPID Kota Padang telah melakukan berbagai upaya dalam pengendalian inflasi. Diantaranya melakukan survey operasi pasar murah, membangun komunikasi ekspektasi dengan masyarakat, merumuskan rekomendasi dan kebijakan terkait pengendalian inflasi dengan stakeholder terkait serta mendorong dalam peningkatan produksi daerah.

“Kita berharap, TPID Kota Padang dengan TPID kabupaten/kota se-Sumbar memiliki gagasan persepsi yang sama berupaya mengendalikan inflasi jangan sampai melonjak di atas batas normal. Seperti kalau inflasi masih di bawah 10 persen itu masih cukup bagus, tapi jika melampui maka itu sudah tidak bagus dan perlu kita tangani secara serius,” terangnya. (David/Faisal)

Editor:Calva
Kategori:Ekonomi, GoNews Group, Padang
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/