Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ingin Tegakkan Adat, Lemtari Beraudiensi ke Wakil Ketua DPD RI

Ingin Tegakkan Adat, Lemtari Beraudiensi ke Wakil Ketua DPD RI
Wakil Ketua DPD RI, Farouk Muhammad menerima audiensi dari Lembaga Tinggi Masyarakat Adat (Lemtari)
Selasa, 18 Oktober 2016 19:48 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI, Farouk Muhammad menerima audiensi dari Lembaga Tinggi Masyarakat Adat (Lemtari). Kedatangan Lemtari tersebut untuk meminta arahan dan saran dari Farouk Muhammad terkait pencapaian tujuan dalam menguatkan nilai-nilai asli dan adat bangsa Indonesia yang dianggap telah luntur karena globalisasi.

Dalam audiensi yang dilakukan di ruang rapat Wakil Ketua DPD RI, Kompleks Parlemen, Selasa (18/10), Ketua Umum Lemtari, Suhaili Husein Datuk Mudo mengatakan bahwa saat ini masyarakat Indonesia kurang memaknai nilai-nilai adat seperti dahulu. Kehadiran Lemtari sebagai perpanjangan tangan masyarakat adat di kabupaten dan provinsi bertujuan untuk mengembalikan jati diri bangsa indonesia sebagai masyarakat yang beradat.

''Kami minta saran pendapat kepada Bapak tentang arah kedepannya dari lembaga ini. Saat ini masyarakat sudah kehilangan jati diri. Masyarakat Indonesia sudah tidak beradat lagi. Kami ingin mengembalikan jati diri orang Indonesia untuk beradat lagi,'' ujarnya.

Suhaili Husein menambahkan bahwa hilangnya jati diri masyarakat Indonesia salah satunya diakibatkan karena globalisasi. Efeknya adalah semakin lama jati diri bangsa Indonesia semakin luntur. Oleh karena itu dirinya meminta bantuan DPD RI untuk diakomodir terkait penegakkan jati diri bangsa Indonesia melalui keberadaan adat sebagai pedoman kembali melalui pembuatan RUU yang mengatur mengenai penegakkan adat. Salah satunya melalui kurikulum di sekolah yang mengajarkan soal bahasa dan adat istiadat daerah masing-masing.

Dalam audiensi tersebut, Farouk Muhammad mengatakan bahwa dirinya setuju jika saat ini bangsa Indonesia telah mulai kehilangan jati diri. Banyaknya pengaruh negatif dari modernisasi membuat generasi muda terpengaruh yang menyebabkan nilai-nilai moral dan adat dalam masyarakat menjadi luntur.

''Kegelisahan saya adalah saat ini bangsa Indonesia tidak mempunyai roh dan akan kehilangan karakter. Masyarakat sudah tidak ada reaksi sosial terhadap perbuatan yang bertentangan dengan norma. Masa generasi muda mengalami masa transisi yang cukup rumit. Kurang kuatnya norma yang menjadi pegangan menyebabkan mereka tidak mempunyai identitas yang kuat dalam mengantisipasi pengaruh globalisasi,'' ujarnya.

Untuk itu, Farouk berpesan agar Lemtari mempunyai positioning dalam menentukan fungsi dan tujuannya. Lemtari dalam menegakkan adat di masyarakat juga diharapkan dapat menerapkan azas-azas Pancasila. Meskipun adat ditegakkan, tetapi juga tidak melupakan perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam masyarakat yang juga terus berkembang.

''Salah satu hal yang harus dipikirkan terlebih dahulu adalah menentukan positioning Lemtari sebagai sebuah organisasi dalam menegakkan adat. Selain itu, memelihara adat harus menyesuaikan pada masyarakat modern, tetapi masih dibawah payung Pancasila,'' pesan Farouk. ***

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:GoNews Group, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/