Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
China Juara dan Indonesia Runner Up Piala Thomas 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
China Juara dan Indonesia Runner Up Piala Thomas 2024
2
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
4 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
4 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
3 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
3 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
6
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
3 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Soal Bentrokan di Meranti, Kapolri: Polisi Itu Harus Loyal Kepada Rakyat

Soal Bentrokan di Meranti, Kapolri: Polisi Itu Harus Loyal Kepada Rakyat
Jenderal Polisi Tito Karnavian didampingi Kapolda Riau, Brigjen Supriyanto usai pertemuan internal di Brimobda Polda Riau, Selasa
Selasa, 30 Agustus 2016 16:53 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Belakangan dibeberapa daerah mencuat sejumlah konflik yang melibatkan Polri dan warga sipil, salah satunya, peristiwa berdarah yang terjadi di Mapolres Kepulauan Meranti, Riau. Jenderal Polisi Tito Karnavian selaku Kapolri menyayangkan hal tersebut.

Imbasnya, kata Tito Karnavian, akan mengurangi kepercayaan publik terhadap lembaga kepolisian. Jika sudah begitu, sulit untuk memperbaiki citra abdi negara tersebut. Menurutnya, rakyat adalah 'penguasa', dan Polri harus mendapatkan kepercayaan di masyarakat.

"Rakyat itu sebuah kekuatan besar. Kita (Polri, red) harus loyal. Polri harus mendapat kepercayaan mereka. Tidak ada organisasi bisa survive bila tidak dapat restu dan dukungan dari rakyat," katanya saat memberikan arahan kepada bawahannya, di Brimobda Polda Riau, Selasa (30/8/2016).

Setelah ditunjuk menjadi Kapolri, Tito langsung tancap gas dengan commander wish yang intinya untuk kepentingan orang banyak, mulai dari reformasi kultural dan mental agar polisi dekat dengan masyarakat serta bersikap humanis. Soal pelayanan publik berbasis teknologi, public trust (kepercayaan publik), informasi yang terbuka, serta sikap polisi.

"Kepercayaan publik jangan hanya dilevel atas (pimpinan), tapi juga ke bawah. Makanya commander wish ini saya sengaja saya langsung turun untuk menyampaikan. Harus ada kesadaran, bahwa perlu memperbaiki citra Polri, tentunya dengan memperbaiki kinerja," yakin Tito.

"Mencegah potensi polemik ini muncul atau terulang, saya sudah minta Polda Riau supaya membangun hubungan baik dengan semua stakeholder, baik pemerintah, TNI dan unsur lainnya, termasuk tokoh masyarakat, Ormas, civil society dan LSM," sambungnya.

"Kasus di Meranti cukup kita jadikan pejalaran bahwa mekanisme commander wish itu tidak jalan. Ini saya himbau ke jajaran Polda termasuk Polres lainnya untuk mengevaluasi, ambil pelajaran ini, agar tidak terjadi di tempat lain," tukas dia. ***

Kategori:Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/