Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
22 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
2
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
3
Sutradara Jelaskan Film 'Deadpool & Wolverine' Tak Hanya untuk Penggemar Berat
Umum
21 jam yang lalu
Sutradara Jelaskan Film Deadpool & Wolverine Tak Hanya untuk Penggemar Berat
4
Anne Hathaway Ungkap Kini Bersih dari Alkohol
Umum
21 jam yang lalu
Anne Hathaway Ungkap Kini Bersih dari Alkohol
5
Rihanna Siap Tampil Sederhana di Karpet Merah Met Gala 2024
Umum
21 jam yang lalu
Rihanna Siap Tampil Sederhana di Karpet Merah Met Gala 2024
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Pendidikan

Bupati Ajak Pertahankan Adat dan Budaya Lokal

Bupati Ajak Pertahankan Adat dan Budaya Lokal
Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi menyematkan tanda peserta pelatihan pendampingan masyarakat desa adat di Kecamatan Lareh Sago Halaban, Selasa (9/8).(humas 50K)
Rabu, 10 Agustus 2016 08:12 WIB
Penulis: Tri Nanda
LIMAPULUH KOTA--Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi mengajak berbagai pihak di nagari mempertahankan eksistensi adat dan budaya lokal dengan cara memperkuat sumberdaya manusia masyarakatnya. Ia tidak ingin budaya nenek moyang di daerah ini terkikis oleh perkembangan zaman.

         “Bapak Presiden Joko Widodo sering mengatakan, kita harus meningkatkan sumberdaya manusia mulai dari pinggiran. Kalau kita di daerah ini, yaitunya mulai dari desa atau nagari. Pelatihan ini merupakan salahsatu upaya meningkatkan sumberdaya manusia di daerah kita,” ungkap Irfendi dalam sambutannya ketika membuka secara resmi penyelenggaraan pelatihan pendampingan masyarakat desa adat di aula kantor Camat Lareh Sago Halaban, Selasa (9/8).

                Dengan adanya pelatihan pendampingan masyarakat desa adat tersebut, Irfendi berharap berbagai tradisi yang menjadi kekayaan di daerah ini tetap terjaga.

“Harus diakui, selama filosofi musyawarah dan mufakat yang kita miliki terkadang terlupakan. Padahal filosofi itu merupakan budaya dan identitas kita yang diturunkan nenek moyang yang harus dipertahankan,” ujar Irfendi.

Tak hanya membicarakan masalah adat dan budaya, pelatihan tersebut juga diharapkan membicarakan potensi yang ada di daerah buat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.         

Dalam kesempatan itu Irfendi juga mengingatkan pentingnya memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Dengan adanya hubungan baik tersebut, daerah ini diyakini akan mendapatkan perahtian lebih dari pemerintah pusat.

                “APBD kita relatif kecil. Agar bisa mendapatkan berbagai kegiatan pembangunan termasuk kegiatan peningkatan sumberdaya manusia, kita harus bisa menjalin hubungan yang baik dengan pusat,” ujar Bupati pilihan rakyat tersebut.

Lebih jauh ia juga mengajak niniak mamak untuk bisa mendorong para anak dan kemenakannya mencintai adat dan budaya lokal. Sebab, dewasa ini banyak generasi muda yang kurang tahu dengan adat dan tradisi di daerahnya.

“Kita ingin generasi muda mendapatkan pemahaman tentang adat agar mereka juga menguasai masalah budaya serta tradisi yang ada di daerah ini,” kata Irfendi.

                Sebelumnya Kepala Balai Pelatihan Masyarakat Pekanbaru Sofyan Hanapi dalam paparannya juga mengingatkan agar jangan sampai ada budaya di daerah ini yang hilang. Terkait dengan itu, masyarakat perlu melakukan penguatan tradisi dan budaya lokal.

Senada dengan bupati, Sofyan juga menyebut generasi muda perlu mendapatkan pemahaman tentang adat dan memperkuat fungsi budaya dan adat.

“Generasi muda harus menjunjung tinggi adat dan budaya karena mereka akan menjadi generasi penerus niniak mamak. Jangan sampai ada budaya yang hilang,” ujar Sofyan.

Sofyan juga mengajak berbagai pihak di nagari bersatu padu. Sebab, pembangunan tidak bisa hanya oleh administrasi saja, tetapi juga butuh dukungan adat atau desa adat.

Sementara penitia acara Riski dalam laporannya memaparkan tujuan pelatihan itu antara lain untuk merevitalisasi fungsi dan peran lembaga adat sebagai motor penggerak sekaligus wadah partisipasi dan keswadayaan masyarakat sebagai pelaku pembangunan desa. Berikutnya untuk menguatkan kapasitas kelembagaan adat desa serta buat mengembangkan kapasitas masyarakat pendukung lemabaga adat desa.

Pelatihan tersebut berlangsung selama tujuh hari mulai Selasa (9/8) yang diikuti 30 orang peserta.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/