Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
19 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
18 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
8 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
8 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
8 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ini Kata Dokter Hewan TMSBK Bukittinggi Terkait Matinya Anak Harimau Sumatera

Ini Kata Dokter Hewan TMSBK Bukittinggi Terkait Matinya Anak Harimau Sumatera
Dokter Hewan TMSBK Bukittinggi, Drh Tri Nola Mayasari. (dok pribadi)
Senin, 18 Juli 2016 18:37 WIB
Penulis: jontra
BUKITTINGGI -Tim Medis di Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) atau Kebun Binatang Bukittinggi melalui Dokter Hewan Tri Nola Mayasari mengungkapkan, dua anak Harimau Sumatera yang mati di TMSBK Bukittinggi diakibatkan karena penyakit, dan tidak terindikasi adanya tindak kekerasan seperti dugaan sebelumnya.

Menurut dokter Nola, diagnosa anak harimau betina, telah terjadi komplikasi jantung koroner dan enteritis akut atau peradagangan pada saluran perncernaan. Harimau betina bernama Sarinah ini mati di TMSBK Bukittinggi pada 30 Juni 2016 sekitar pukul 15.00 WIB lalu.

“ Untuk hasil dari nekropsi Harimau Sumatera Betina ini, paru-parunya tampak berbusa, pucat, mengalami hemorogi (pendarahan) dan bentuk yang tidak sama. Pada jantungnya juga ditemukan lemak diantara myocardium dan cardium serta pada bilik kanan jantung. Selain itu juga ditemukan luka di permukaan hati dan pada bagian hati juga mengalami hemorogi,” ungkap sang Dokter Hewan di Balaikota Bukittinggi, Senin 18 Juli 2016.

Dipaparkan juga oleh Dokter Nola, pada bagian lambung juga mengalami hemorogi dan kosong tidak ada makanan. Hemoragi menurut dokter juga terlihat di bagian usus. Tak hanya itu, pembesaran pembuluh darah juga tampak di permukaan ginjal dan selaput ginjal sulit dibuka. Sementara itu, warna limpa juga tidak seragam dan mengalami hemoragi. Atas dasar itulah menurutnya disimpulkan, harimau betina itu mati karena komplikasi jantung koroner dan enteritis akut, pungkasnya.

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/